Digindonews.com — H. Muhammad Farhan, S.E. (Anggota Komisi 1 DPR RI) sampaikan materi tentang “Jangan Terjebak Hoaks di Media Sosial” dalam webinar yang digelar Kominfo RI melalui platform digital Zoom meeting, Minggu, 04 Februari 2024.
Farhan menyampaikan era digital yang semakin berkembang pesat, penggunaan media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Namun, bersamaan dengan itu, muncul pula tantangan baru terkait dengan penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks. Penting bagi kita untuk memahami bahaya terjebak dalam lingkaran hoaks di media sosial dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Media sosial seringkali menjadi sumber utama penyebaran hoaks karena kemudahan dan kecepatan dalam menyebarkan informasi. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan kritisitas dalam menyaring berita sebelum membagikannya. Pertama-tama, pastikan informasi berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat diverifikasi. Jangan terburu-buru menyebarkan informasi tanpa melakukan pengecekan yang matang.
Peran literasi media sangat penting dalam menghindari jebakan hoaks di media sosial. Edukasi tentang cara mengenali ciri-ciri hoaks, seperti judul yang provokatif atau tautan yang mencurigakan, dapat membantu pengguna media sosial untuk lebih waspada.
Selain itu, perhatikan sumber informasi yang sering kali menjadi target penyebaran hoaks, dan hindari menyebarkan berita tanpa sumber yang jelas. Selain literasi media, keberlanjutan komunikasi dan dialog dengan sesama pengguna media sosial juga dapat membantu mengatasi penyebaran hoaks. Berbagi informasi yang benar dan menyediakan klarifikasi ketika melihat informasi yang meragukan dapat membantu membangun komunitas yang lebih sadar akan kebenaran informasi.
Pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya juga harus diterapkan dalam konteks keberagaman informasi yang ada di media sosial. Terkadang, hoaks dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik berupa gambar manipulatif, kutipan palsu, atau informasi yang diambil dari konteks aslinya.
Oleh karena itu, kita harus selalu waspada terhadap kemungkinan manipulasi informasi dan melakukan cross-check terhadap berbagai sumber sebelum menyimpulkan suatu kebenaran. Dalam menghadapi tantangan terkait hoaks di media sosial, kolaborasi antara platform media sosial, pemerintah, dan masyarakat sangatlah penting. Peningkatan pengawasan terhadap konten yang dapat menyesatkan, serta implementasi kebijakan yang mendorong transparansi informasi, dapat menjadi langkah-langkah efektif untuk meminimalisir penyebaran hoaks. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan media sosial yang lebih aman dan terhindar dari pengaruh negatif hoaks. ***