DIGINDONEWS.COM, SIJUNJUNG – Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tak henti-hentinya mengupayakan penurunan angka stunting dengan melakukan berbagai macam program dan kegiatan.
Salah satunya dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Intervensi Serentak Pencegahan Stunting bagi Ketua PKK Jorong se Kabupaten Sijunjung.
Hal ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah pusat gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang digelar secara serentak pada Juni 2024 ini di seluruh Indonesia.
Bimtek itu digelar selama tiga hari, Mulai Jumat (21/6/2024) sampai Minggu (23/6/2024) di Rocky Hotel Padang.
Peserta dari kegiatan angkatan kedua ini berjumlah sebanyak 108 orang terdiri dari Kecamatan Kupitan 14 orang, Koto VII 36 orang dan Sumpur Kudus 55 orang dengan pendamping dari masing-masing kecamatan sebanyak 1 orang dari unsur TP PKK Kecamatan.
Kegiatan itu di Buka Lansung Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir yang di hadiri Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah, Ketua TP – PKK Sijunjung Ny. Nedia Fitri Benny Dwifa.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dalam arahannya mengatakan Ketua PKK Jorong menjadi ujung tombak pelaksanaan program PKK di nagari ujarnya dan Ketua PKK Jorong harus memiliki peran dalam mengawal pengentasan angka stunting di setiap nagari,” katanya.
Selanjutnya, Ketua PKK Jorong diharapkan agar memberikan support pak jorong yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan.
“Kemudian, Ketua PKK Jorong diharapkan dapat mendukung peningkatan Ilmu, Iman dan Tagwa bagi anak- anak kita,”pesannya
“Sehingga anak- anak kita di ranah lansek manih ini bisa bersaing di masa dan periode nya nanti,”tambahnya.
Kadis DPMN Kabupaten Sijunjung, Joni Antonius menjelaskan tujuan dari kegitan ini untuk meningkatkan peran dan fungsi kelompok PKK sebagai lembaga kemasyarakatan nagari dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui keluarga.
Selain itu, ikut melaksanakan gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Sijunjung.
Dijelaskannya pemerintah melaksanakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024.
“Kegiatan Pengukuran dan Intervensi Serentak ini dilakukan secara nasional di 38 provinsi, sehingga didapatkan data akurat by name by address yang nantinya sebagai dasar pemberian intervensi program yang semakin terarah dan tepat sasaran,” jelasnya.
Lanjut Joni, Pengukuran dan Intervensi serentak sebagai gerakan bersama yang melibatkan semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, hingga pemerintah desa untuk mencegah lahirnya anak stunting baru.***