Digindonews.com – Makassar. Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia, Firman Jaya Daeli, yang juga mantan Anggota Komisi Politik dan Hukum DPR-RI serta Anggota MPR-RI, menyampaikan pemikiran strategis dalam Dialog Kebangsaan di Universitas Negeri Makassar (UNM), 24 Februari 2025. Dialog tersebut digelar di Makassar, Sulawesi Selatan, dan dihadiri oleh mahasiswa, aktivis, akademisi, serta berbagai elemen masyarakat sipil.(1/03/2025)
Dalam paparannya, Firman Jaya Daeli menguraikan secara mendalam tentang konstruksi, substansi, dan narasi pemikiran yang berkaitan dengan Pancasila dan Konstitusi Indonesia. Ia menekankan pentingnya hak-hak konstitusional rakyat dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis kedaulatan rakyat, kemanusiaan, kebudayaan, dan peradaban.
Dialog Kebangsaan tersebut juga menjadi momentum bagi Firman Jaya Daeli untuk berdiskusi langsung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (DEMA), serta tamu undangan lainnya. Pemikiran yang disampaikan menyoroti relevansi Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Sebelum agenda di UNM, Firman Jaya Daeli juga diundang sebagai narasumber dalam forum MPL PGIW Se-Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) di Soroaku, Luwu Timur. Dalam forum tersebut, ia membahas tema sentral tentang Pancasila, Kebangsaan, Kemajemukan, serta penguatan kelembagaan dan kaderisasi kepemimpinan di Indonesia.
Selain itu, Firman Jaya Daeli turut mengadakan pertemuan dan dialog dengan mantan Wali Kota Makassar dua periode, M. Danny Pomanto. Pertemuan tersebut berlangsung di Makassar dan membahas berbagai isu strategis terkait pembangunan daerah, kebijakan publik, serta sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat sipil.
Agenda Firman Jaya Daeli di Makassar juga mencakup menjadi pembicara di Kampus STFT Indonesia Timur. Dalam kesempatan itu, ia membahas pentingnya penguatan ideologi bangsa dalam meningkatkan kualitas kelembagaan pendidikan tinggi, organisasi kemasyarakatan, dan civil society di Indonesia.
Firman Jaya Daeli juga menyempatkan diri berdialog santai dengan kelompok organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti Kelompok Cipayung, Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia, serta aktivis BEM dan DEMA. Suasana dialog yang penuh keakraban itu membahas tentang peran mahasiswa dalam memperkuat negara hukum dan demokrasi konstitusional di Indonesia.
Dalam lawatannya di Makassar, Firman Jaya Daeli juga mengadakan pertemuan khusus dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan, Agus Salim. Diskusi tersebut menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan Kejaksaan dalam memperkokoh penegakan hukum dan keadilan di Indonesia.
Sebagai mantan Tim Perumus UU Kejaksaan, Firman Jaya Daeli menegaskan bahwa Kejaksaan harus terus beradaptasi dengan dinamika hukum dan masyarakat. Hal itu hanya bisa terwujud melalui peningkatan kualitas sumber daya Adhyaksa yang profesional, berintegritas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Kajati Sulawesi Selatan Agus Salim sendiri merupakan pejabat senior Kejaksaan RI yang memiliki rekam jejak panjang di bidang penegakan hukum. Pernah bertugas di KPK, Kejaksaan Agung, hingga menduduki sejumlah posisi strategis di daerah, menjadikan Agus Salim sosok yang kaya pengalaman dalam mendukung visi penegakan hukum berbasis kedaulatan rakyat, kemanusiaan, kebudayaan, dan peradaban. ***