Digindonews.com — Anggota DPR RI Farah Puteri Nahlia mengisi webinar dengan topik “Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan”, kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kominfo RI RI melalui telekomunikasi online Zoom meeting, Rabu, 27 Maret 2024.
Menurut Farah abad 21 ini dipresentasikan sebagai kemudahan dengan bantuan teknologi dan internet yang kian berkembang pesat. Dan dampak dari adanya era digital ini di Indonesia adalah terbentuknya sebuah budaya baru di masyarakat yakni budaya digital atau digital culture. Secara pengertian budaya digital ini adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara -cara baru individu dalam berinteraksi di dalam digital. Dengan kata lain budaya digital ini merepresentasikan lahirnya pendekatan baru individu dalam berperilaku, berpikir, dan juga berkomunikasi di tengah masyarakat digital yang bersifat maya.
Kemudian juga lebih lanjut tujuan dan capaian dari penerapan digital culture ini secara baik dan benar adalah pembentukan mental yang tangguh melalui interaksi dan perdebatan sehat dengan analisa argumen yang baik. Jadi jangan kita gunakan digital culture ini sebagai arena hanya untuk sekedar bully, untuk sekedar menyebar hoax, tentu itu hal yang tidak baik. Karena itu juga permasalahannya era digital di Indonesia ini seperti dua mata koin yang berbeda. Di lain sisi digitalisasi memberikan dampak yang cukup bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bisa memfasilitasi kita dengan akses informasi yang cepat dan juga mudah dengan ditunjang perkembangan teknologi yang kian pesat tiap harinya.
Tapi di sisi lain juga peredaran informasi di era digital ini karena cepat, oleh karena itu juga terkadang tidak disertai dengan jaminan informasi yang benar, dengan jaminan informasi yang tepat. Sehingga turut membawa permasalahan tersendiri bagi bangsa Indonesia, khususnya generasi muda dalam hal ini. Dan fenomena ini sering sekali disebut dengan istilah potensi penyebaran informasi hoax. Bahkan permasalahan penyebaran informasi hoax ini kalau tidak dibenahi dengan budaya digital yang positif, maka akan mungkin bisa memicu terjadinya suatu fenomena disintegrasi bangsa.
Oleh karena itu sesuai judul webinar pada hari ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pentingnya mengaktualisasi wawasan kebangsaan Indonesia di tengah acaman potensi banjir informasi hoax yang memicu disintegrasi pada era digital. Nah kalau kita bertanya -tanya apa -apa saja masalah dari hadirnya era digital di Indonesia. Pada dasarnya masyarakat Indonesia sangat menerima dan telah beradaptasi dengan lahirnya era digital. Ini bisa kita ketahui bahwa pengguna internet di Indonesia itu banyak sekali. Ada jutaan, ratusan juta. Kita bisa sadar bahwa dalam sehari -hari di sini yang ikut webinar pasti teman -teman semuanya akses informasi melalui sosmed. Sehari pasti lihat WA, Instagram, TikTok, Google, dll. Indonesia mempunyai populasi 270 juta sekian. Kita merujuk pada data WIA Social dan Hotshoot, rata -rata orang Indonesia ini menghabiskan waktu internet 8 jam sehari. Dimana ini merupakan, bisa dibilang banyak banget. 8 jam ini digunakannya untuk apa saja dan apakah untuk hal -hal yang positif.
Namun market penggunaan sosial media sebagai arus utama pencahaya informasi turut menjadikan permasalahan tersendiri. Fenomena ini kerap disebut dengan yang namanya banjir informasi, bagaimana saya sampaikan sebelumnya. Secara umum ini adalah suatu situasi ketika para konsumen informasi gagal dalam memproses informasi lebih lanjut. Tantara masuknya jumlah informasi yang banyak baik dari sisi volume maupun jumlah. Dan dampak yang ditimbulkan dari fenomena banjir informasi ini adalah menimbulkan potensi tersebarnya informasi hoax. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, hoax adalah salah satu penyebab dari timbulnya disintegrasi suatu bangsa. Sehingga apabila kita tidak menanggapi dengan bijak secara budaya digital, maka mungkin saja disintegrasi ini akan terjadi. Dan jangan sampai ini terjadi. ***