Perkembanagan zaman menumbuhkan generasi. setiap generasi memiliki penamaan yang berbeda-beda tentunya. Genarasi boomer, generasi Z, dan generasi milenial dengan penumbuhan karakter yang berbeda-beda. Saat ini milenial menghadapi era VUCA, yaitu vocality, uncertainly, complexity, dan ambiguity. Era ini digambarkan dengan kondisi perubahan yang begitu cepat dan dipengaruhi oleh banyak factor yang sulit dan dikontrol.
Perubahan lingkungan yang kompeteif ditandai dengan demand teknologi, situasi pandemi, gen Y, dan gen Z, sehingga untuk mencapai agile organization, generasi saat ini harus mampu beradaptasi dengan cepat dan terus berinovasi , hal inilah yang menjadi tantangan yang perlu diselesaikan sehingga pemeritah giat untuk melakukan pembaharuaan dari segi Pendidikan, salah satunya pengembangan atau pembaruan kurikulum yang menjadi salah satu Solusi untuk mengatasi hal ini.
Perubahan dan Upaya yang terus dilakukan pemerintah untuk perbaikan Pendidikan yang ada yaitu dengan pengembangan dan pembaharuan kurikulum dari beberapa dekade kurikulum telah mengalami perubahan, salah satu perubahan kurikulum yaitu kurikulum Merdeka yang mengembangkan Konsep Merdeka belajar yang diharapkan mampu mengubah situasi dalam memajukan perkembangan pendidikan Indonesia, namun pertanyaanya adalah mampukah kurikulum Merdeka menjadi senjata untuk memperbaiki pola pengajaran serta Pendidikan yang ada di Indonesia atau nantinya yang akan menjadi sebuah boomerang. hal ini tentunya perlu pengimplementasian untuk mencari sebuah hasil dari produksi kurikulum Merdeka ini.
Situasi geografis negara Indonesia dengan berbagai daerahnya, serta keadaan psikologis, kondisi, materi dan infrastruktur serta fasilitas yang ada serta tekanan dan tuntunan administratif dari tenaga pendidik yang tidak sesuai seperti fasilitas, materi yang ada membuat kinerja yang kurang maksimal tentunya.
Kemudian dari peserta didik permasalahan literatur, psikologis dan keadaan geografis peserta didik dalam pembentukan karakter yang didominasi oleh lingkungan tentunya belum memaksimalkan Merdeka belajar yang sebenarnya. Permasalahan ini dengan pembaharuan kurikulum merdeka apakah mampu menjadikan Pendidikan Indonesia lebih baik lagi atau menjadi sebuah boomerang dikemudian maka pertanyaan yang ditimbulkan dikemudiaan hari kemajuaan atau kekhawatiran dalam kemudurankah yang di dapatkan?.
Apakah ide pemikiran kihajar dewantara “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,” yang artinya “di depan memberi contoh yang baik, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan” yang menjadi sebuah landasan pembentukan kurikulum Merdeka mampu menjadi Ide pemikiran yang tentunya menjadi landasan tentunya berhasil untuk mencapai tujuan dari Pendidikan itu sendiri dan perbaikan system Pendidikan yang ada indonesia tentu harus ada dorongan dari semua aspek Lembaga yang saling berhubungan serta penerapan nilai-nilai kejujuran mampu memperbaiki sumber daya manusia yang ada. Safriani peserta LK3 BADKO HMI cabang