Digindonews.com — Diskusi terbuka bagi Calon Kepala Daerah Payakumbuh yang digelar Forum Seni dan Budaya Payakumbuh – Lima Puluh Kota (FSB Paliko) jadi sorotan publik, pasalnya terdapat hanya dua calon yang hadir dalam forum bergengsi yang ditunggu-tunggu oleh para aktivis mahasiswa, pedagang pasar dan masyarakat Payakumbuh tersebut.
Forum yang digelar pada hari Minggu 15 September di Caffee City tersebut digelar secara independen dan netral oleh FSB Paliko bersama organisasi lain, untuk memberikan panggung terbuka bagi seluruh calon kepala daerah Payakumbuh dihadapan masyarakat dan para aktivis untuk menyampaikan gagasannya secara langsung demi kota Payakumbuh 5 tahun akan datang.
“Forum ini kita harapkan menjadi edukasi masyarakat danjuga untuk mengenal lebih dalam terkait calon serta gagasan mereka untuk kota Payakumbuh tercinta,” ungkap cie cie selaku sekretaris FSB Paliko dan juga sebagai moderator dalam forum tersebut.
Namun cukup disayangkan dari 5 calon kepala daerah payakumbuh yang mendaftar ke KPU, terpantau awak media hanya 2 calon yang menghadiri kegiatan tersebut yaitu Dr.dr. Zulmaeta, Sp.OG, KFM dan Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, mereka masing-masing menyampaikan gagasan dan tujuan untuk pembangunan Kota Payakumbuh dihadapan para hadirin dan tamu undangan.
Hj. Dyan Eka Putri, S.Si selaku Ketua Harian Presidium Kahmi Kota Payakumbuh mengapresiasi calon kepala daerah yang menghadiri kegiatan Diskusi Terbuka yang digelar FSB Paliko, menurut Dyan calon yang memberanikan diri untuk hadir dan berhadapan langsung dengan para aktivis, masyarakat, dan perwakilan-perwakilan organisasi adalah benar-benar memperlihatkan keseriusannya untuk menjadi pemimpin pembaharuan Kota Payakumbuh, Dyan juga mempertanyakan kesiapan calon yang tidak hadir terlepas dari alasan ketidakhadiran 3 calon tersebut.
“Kita sangat mengapresiasi Pak Zulmaeta dan Datuak Parmato Alam memberanikan diri untuk menyampaikan gagasan serta mendengar keluhan masyarakat dalam forum ini secara langsung, saya yakin dan percaya FSB Paliko bersama adik-adik HMI menggelar kegiatan ini secara independen dan netral guna untuk Pembaharuan Kota Payakumbuh,” Ujar Dyan yang juga selaku pedagang pasar Payakumbuh kepada awak media.
Dyan berharap agenda diskusi yerbuka ini tidak hanya digelar satu kali ini saja, menurutnya masih banyak persoalan di Kota Payakumbuh yang harus kita kupas bersama untuk menggali lebih dalam siapa yang punya gagasan untuk menuntaskan persoalan-persoalan di Kota Payakumbuh, dan kita berharap semua calon untuk berani hadir dan tampil didepan masyarakat menyampaikan gagasannya dan mendengar suara masyarakat.***