Jakarta – Lembaga survei Algoritma Research and Consulting merilis hasil penelitian mengenai elektabilitas partai politik lama dengan partai politik baru terkait Pemilu 2024 mendatang.
Kegiatan survey ini dilakukan pada 19 hingga 30 Desember 2022 kemaren, dengan melibatkan 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di seluruh provinsi di Indonesia melibatkan 66 enumerator se Indonesia dengan margin of error +- 3 % dengan tingkat kepercayaan 95 %.
Dari Hasil Survey yang telah dilaksanakan membuahkan hasil DPR RI masih akan dikuasai oleh Partai Politik lama dengan sebanyak 65 % masyarakat akan memilih partai lama, dan hanya 8 % memilih partai baru. Ujar Direktur Riset dan Program Algoritma Research and Consulting, Fajar Nursahid pada pemaparan hasil survey Senin ( 23/01/2023 ).
PDIP masih memuncaki kompetisi elektoral dengan raihan sebesar 22,1%, diikuti oleh Partai Gerindra (12,2%), Partai Nasdem (7,9%) dan Golkar (7,6%). Pada umumnya partai-partai yang saat ini memiliki kursi di parlemen seperti PKB, Demokrat, PKS diperkirakan lolos ambang batas parlemen karena mendapat raihan suara di atas 4%. Namun PPP dan PAN berpotensi rawan tidak lolos ke parlemen. Sementara itu, peluang partai-partai baru dalam kompetisi elektoral tidak cukup menjanjikan.
Berikut ini adalah level elektoral partai dari yang terbesar yaitu; PDIP (22,1%), Gerindra (12,2%), Nasdem (7,9%), Golkar (7,6%), PKB (6,8%), Demokrat (5,3 %), PKS (4,2%), PPP (2,2%), PAN (1,9%), Perindo (1,6%), Partai Buruh (0,8%), PBB (0,5%), Partai Gelora (0,4%), PSI (0,2%), Partai Hanura (0,2%). Di luar itu 1,4% responden menyatakan tidak akan memilih (golput), 15,1% merahasiakan pilihannya dan 9,7% tidak menjawab. Pada saat survei dilakukan Partai Ummat belum dinyatakan sebagai peserta Pemilu 2024 sehingga namanya belum masuk ke dalam survei.