Diskusi 2IndoS, Habib Kribo Setuju Jokowi Tiga Periode
Digindonews.com – Isu perpanjangan masa jabatan presiden atau pertambahan periode presiden masih menarik perhatian publik. Sebagian tokoh maupun pegiat sosial politik ikut terbelah menjadi dua, sebagian mereka menolak dan sebagiannya lagi mendukung.
Salah satu di antaranya Zein Assegaf atau yang biasa dikenal dengan Habib Kribo. Pegiat dan orang yang aktif mengkritisi sosial politik ini dalam paparannya terang-terangan mendukung Jokowi untuk tiga periode, baik dengan perpanjangan masa jabatan maupun dengan cara pertambahan periode, melalui amandemen.
Ia menilai Jokowi layak diperjuangkan untuk tetap menjadi Presiden hingga beberapa tahun mendatang di tengah pergolakan sosio politik dan ekonomi global akibat pandemi Covid-19 dan resesi.
Hal ini karena, Jokowi masih bisa dianggap bisa mengatasi efek ketidakpastian dunia global.
“Jokowi orang yang bagus mampu mengambil kebijakan yang membuat kita tidak rugi-rugi betul,” katanya, saat diwawancarai usai acara diskusi publik yang diadakan Lembaga Konsultan Politik 2Indos.
Terkait demo desa, ia mengatakan isu perpanjangan Kepala Desa tidak ada hubungannya dengan Jokowi. Ia melihat permintaan perpanjangan masa jabatan Kades sangat berbeda dengan isu perpanjangan masa presiden.
“Undang-undangnya aja berbeda, ga ada hubungannya lah, kalau dirubah ya pembahasannya masing-masing,” katanya.
Ia menjelaskan, masyarakat atau elemen tertentu tidak perlu mengkaitkan segala isu dan pergerakan yang terjadi dengan Presiden Jokowi.
“Saat ini kan banyak apa-apa dikatikan ke Jokowi, jadi Jokowi selalu terlihat negatif di mata publik padahal ia orang yang sudah melajukan perkembangan pembangunan saat ini,” katanya.
Sama halnya dengan, Ketua Umum Partai Rakyat Arvindo Noviar, ia mengatakan demo Kades yang terjadi beberapa waktu lalu harusnya dikaitkan dengan Budiman Sujatmiko, yang saat ini juga digadang-gadangkan bakal menjadi Presiden mewakili generasi emas kedua setelah Soekarno.
“Karena yang memperjuangkan UU Desa adalah Budiman, UU ini adalah janji dia saat mencalonkan diri menjadi anggota dewan, dan akhirnya ia langsung menjadi Panitia Penyusunan UU tersebut,” paparnya.
“Sekali lagi tidak ada hubungannya dengan perpanjangan masa jabatan maupun penambahan periode Presiden Jokowi,” tegasnya.