Digindonews.com—Anggota Komisi I DPR RI Dapil 2 NTB Ali Imron Bafadal, SH edukasi masyarakat via online dengan tema “Peningkatan Pariwisata di Pulau Lombok Melalui Teknologi Digital” pada Jum’at (19/07/24) siang.
“Pada era digital, teknologi menjadi alat vital yang memungkinkan destinasi wisata seperti Lombok untuk dikenal lebih luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah Internasional”, ujar Ali Imron
Platform digital seperti website pariwisata, media sosial, dan aplikasi mobile sangat efektif dalam memperkenalkan keindahan alam dan budaya Lombok kepada wisatawan potensial. Melalui konten-konten menarik, video, dan foto, daya tarik Lombok bisa dipromosikan secara masif dan cepat.
Teknologi digital juga memudahkan proses reservasi dan pembayaran bagi wisatawan. Sistem booking online untuk hotel, tiket pesawat, dan berbagai paket wisata memudahkan wisatawan untuk merencanakan perjalanan ke Lombok.
Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional bagi pelaku industri pariwisata. Dengan integrasi sistem pembayaran digital, transaksi menjadi lebih aman dan praktis, mendukung kelancaran bisnis pariwisata di Lombok.
“Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal dalam memanfaatkan teknologi digital sangat penting. Pemerintah dapat menyediakan infrastruktur digital yang memadai, seperti jaringan internet yang cepat dan stabil, sementara pelaku industri dan masyarakat lokal dapat berpartisipasi aktif dalam menggunakan dan mengembangkan teknologi tersebut. Sinergi ini akan menciptakan ekosistem pariwisata yang solid dan berdaya saing tinggi”, lanjutnya.
“Pemanfaatan teknologi digital dalam peningkatan pariwisata di Pulau Lombok adalah langkah strategis yang harus kita dukung bersama. Dengan teknologi, kita bisa memperluas jangkauan promosi, meningkatkan kualitas layanan, melestarikan budaya dan lingkungan, serta mendorong partisipasi aktif semua pihak. Mari kita bekerja sama untuk menjadikan Lombok sebagai destinasi wisata yang unggul, ramah digital, dan berkelanjutan”, tutup Ali Imron.***