Program

Jakarta, 28 Januari 2025 – Center Strategy and Information (CSI) melalui Edy Syahputra menyampaikan gagasan strategis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program makanan bergizi bagi anak-anak Indonesia. Menurutnya, pengelolaan makanan bergizi sebaiknya dilakukan oleh sekolah atau kantin sekolah. Langkah ini dinilai lebih praktis, tepat sasaran, tepat waktu, dan hemat anggaran transportasi dibandingkan metode distribusi lainnya.
Keberadaan kantin sehat di sekolah adalah langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan siswa. Langkah ini membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pilihan makanan yang lebih baik. Selain itu, kantin sehat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan dan perkembangan siswa.
Dalam model ini, kepala sekolah akan bertindak sebagai penanggung jawab utama. Namun, untuk memastikan program berjalan dengan baik, diperlukan pengawasan dari Badan Gizi Nasional yang dapat bekerja sama dengan TNI setempat, seperti Koramil dan Babinsa, serta Dinas Kesehatan atau instansi pemerintah setempat. Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan memastikan distribusi makanan bergizi yang merata dan tepat sasaran.
Edy juga menyoroti besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk memastikan kebutuhan gizi anak-anak di seluruh Indonesia terpenuhi. Ia mengusulkan pemerintah mencari sumber dana tambahan, termasuk melalui pengurangan gaji pejabat eksekutif dan legislatif, seperti DPR dan DPD. “Jika langkah ini dilakukan demi kepentingan rakyat dan generasi penerus bangsa, para pejabat pasti setuju dan menerima. Namun, jika ada yang menolak, maka dapat dikatakan mereka hanya mementingkan dirinya sendiri,” tegas Edy.
Selain itu, Edy menyarankan langkah penghematan lain untuk anggaran negara, seperti mengurangi jumlah jabatan menteri, menghapus jabatan wakil menteri, serta memangkas jumlah staf khusus di pemerintahan. “Efisiensi ini akan memberikan dampak besar bagi rakyat, terutama dalam memastikan anggaran dialokasikan untuk hal-hal yang lebih penting, seperti kesehatan dan pendidikan anak-anak,” ujarnya.
Ia juga mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil kebijakan yang lebih berpihak pada kepentingan bangsa secara keseluruhan, daripada pada kepentingan golongan atau lingkarannya. “Presiden harus menempatkan kebutuhan generasi penerus bangsa sebagai prioritas utama. Keputusan yang tegas dan berorientasi pada rakyat akan menjadi warisan besar bagi masa depan Indonesia,” imbuhnya.
Dengan langkah ini, CSI optimis program makanan bergizi dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sekaligus mengurangi angka gizi buruk di Indonesia. Generasi muda yang sehat, cerdas, dan kuat diyakini akan menjadi fondasi bagi kemajuan bangsa di masa depan.