HMI Maumere peringatkan DPRD Kab. SIKKA agar tidak main-main dengan uang rakyat, Sikka ( 11/03/24 ).
Di akhir masa jabatan, para anggota DPRD Kabupaten Sikka periode 2019-2024 akan mendapatkan pin emas melalui sekretaris dewan (Setwan) DPRD Kabupaten Sikka telah menganggarkan pin emas sebanyak 35 buah yang akan diberikan kepada 35 anggota DPRD Kabupaten Sikka dengan total harga sebesar Rp. 525 juta. Pengalokasian anggaraan tersebut sudah ada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sekretariat DPRD Kabupaten Sikka tahun anggaran 2024. Dalam dokumen tersebut tertuang bahwa setiap anggota DPRD Kabupaten Sikka yang berjumlah 35 orang akan mendapatkan pin emas seberat 10 gram dengan harga Rp. 15 juta per anggota DPRD Kabupaten Sikka.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Maumere, Andi Abdul Fattaah menuturkan, “saya sangat menyayangkan keputusan ini melihat kondisi masyarakat Kabupaten Sikka yang sedang susah diakibatkan harga bahan-bahan pokok yang sedang melonjak naik dipasaran. Sungguh sangat disayangkan wakil rakyat sebagai representasi dari masyarakat tidak mencerminkan keberpihakan kepada rakyat. Kita ketahui dan bahkan merasakannya bersama bahwa masyarakat sedang mengalami kesusahan dengan naiknya harga bahan-bahan pokok seperti beras dan lain-lain. Di samping itu, kondisi keuangan pemerintah daerah yang saat ini sangat memprihatinkan tetapi kita malah mendengar kabar bahwa anggota dewan akan mendapatkan bongkahan emas di penghujung masa jabatannya” ujar Andi.
Menurutnya, mengingat kondisi masyarakat kabupaten sikka yang mencekik akibat lonjakan harga bahan-bahan pokok yang tinggi saat ini, masyarakat tentunya akan sangat kecewa mendengar berita ini dan meminta pemerintah daerah Kabupaten Sikka perlu mempertimbangkan dan meninjau kembali pengalokasian anggaran untuk membelanjakan pin emas yang diperuntukkan oleh para anggota DPRD Kabupaten Sikka periode 2019-2024.
Andi menambahkan, “Uang sebesar Rp. 525 juta itu akan jauh lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk membantu perekonomian masyarakat Kabupaten Sikka yang sedang mengalami kesusahan dan masyarakat miskin yang membutuhkan uluran tangan dari pemerintah daerah. Pemerintah seharusnya tidak memperparah kondisi masyarakat dengan mementingkan diri sendiri dan mengesampingkan kepentingan orang banyak yang dimana membuat masyarakat kecewa. Maka dengan ini kami dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Maumere, mendesak sekretaris dewan DPRD Kabupaten Sikka dan pemereintah daerah dalam hal ini PJ. Bupati Sikka kabupaten Sikka untuk lebih bijaksana dan mempertimbangkan kembali hal ini selaku pimpinan di nian tanah sikka”. Lebih lanjut kata andi, pihaknya secara organisatoris menduga anggota DPRD Kabupaten Sikka dipenghujung masa jabatannya melakukan pemborosan anggaran demi memperkaya diri. “Jangan main-main uang rakyat!” Kecam Andi. (Fanji)