DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Millenial Activist Institute Tolak Wacana Polri di Bawah Kemendagri: Ancaman bagi Demokrasi
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Opini > Millenial Activist Institute Tolak Wacana Polri di Bawah Kemendagri: Ancaman bagi Demokrasi
OpiniNasional

Millenial Activist Institute Tolak Wacana Polri di Bawah Kemendagri: Ancaman bagi Demokrasi

Redaksi Published Desember 6, 2024
Share
SHARE

Jakarta, 3/12,- Digindonews.com – Founder Millenial Activist Institue, Hengky Primana, dengan tegas menolak wacana penempatan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hengky menilai, langkah tersebut tidak hanya mengancam independensi Polri sebagai penegak hukum, tetapi juga berpotensi merusak sistem demokrasi yang telah diperjuangkan melalui reformasi 1998.

Dalam keterangannya, Hengky yang juga merupakan mantan ketua BEM NUSANTARA itu menyebut bahwa Polri dirancang sebagai institusi independen berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jika wacana ini direalisasikan, Polri dikhawatirkan akan kehilangan netralitasnya dan menjadi rentan terhadap intervensi politik. Hal ini akan membuka ruang bagi konflik kepentingan, terutama mengingat Kemendagri adalah lembaga yang memiliki peran penting dalam mengawasi pemerintah daerah, termasuk kepala daerah yang berasal dari ranah politik.

Baca Juga  DPD KNPI Sumbar Dukung Polda Sumbar Berantas Mafia BBM Bersubsi dan Siap Berbagi Informasi

Hengky juga menyoroti pengalaman dari negara-negara demokrasi seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat, di mana kepolisian diposisikan terpisah dari kementerian dalam negeri. Menurutnya, pendekatan tersebut bertujuan menjaga netralitas aparat keamanan dari pengaruh kekuasaan politik. Indonesia, kata Hengky, seharusnya belajar dari model ini untuk memperkuat demokrasi yang sehat.

Lebih jauh, Hengky menyoroti data kepercayaan publik terhadap Polri yang mulai membaik. Berdasarkan survei Litbang Kompas tahun 2024, sekitar 72% masyarakat mengaku percaya pada kinerja Polri dalam menjaga hukum dan ketertiban. Namun, ia khawatir kebijakan ini justru akan merusak tren positif tersebut dan mengembalikan Polri ke masa di mana institusi ini kerap dianggap sebagai alat kekuasaan.

Baca Juga  Forum Sinergy Pemuda Nusantara Gelar Talk Show Politik Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045

Hengky menilai wacana ini sebagai langkah mundur dalam reformasi. Ia mengingatkan bahwa salah satu keberhasilan reformasi adalah memisahkan Polri dari ABRI dan memastikan lembaga tersebut tidak berada di bawah kendali kementerian mana pun. “Wacana ini adalah pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi. Demokrasi kita tidak boleh digadaikan karena keputusan yang salah,” tegasnya.

Dalam seruannya, Hengky meminta pemerintah dan DPR untuk meninjau ulang wacana ini serta mengajak masyarakat sipil, akademisi, dan organisasi pemuda untuk bersuara. Ia menegaskan bahwa menjaga independensi Polri berarti menjaga kepercayaan masyarakat terhadap hukum dan demokrasi di Indonesia.

“Indonesia membutuhkan Polri yang profesional dan netral, bukan yang berada di bawah bayang-bayang politik. Kita harus bersama-sama menolak langkah ini demi masa depan bangsa,” tutup Hengky.

TAGGED:MILENIALACTIVISTPOLRIPRESISI
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article FLO II Expo Ke-3 Tahun 2024: Dorong Indonesia Sebagai Pusat Pengembangan Florikultura Dunia
Next Article PB SEMMI Apresiasi DPR RI usul PPN 12% hanya Berlaku untuk Barang Mewah
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah857
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota388
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi465
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah182
  • Lifestyle112
  • Nasional787
  • Olahraga75
  • Opini164
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik252
  • Uncategorized225
  • Video15

Berita Lainnya

BRI Branch Office Rawamangun Gelar Kegiatan “Jumat Berkah” dengan Membagikan Makanan untuk Masyarakat Sekitar
BRI KCP Kalisari dan Kecamatan Pasar Rebo Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pemanfaatan AI
Athari Gauthi Ardi bersama Kemenperin dorong lahirnya 350 wirausaha baru sebagai penggerak ekonomi daerah.
Membangun Mimpi, Menggerakkan Ekonomi: 350 Wirausaha Baru Tumbuh di Sijunjung
Demokrasi Pancasila dan Hak Kesehatan Rakyat: Dua Sisi dari Keadilan Sosial

Berita Terkait

Nasional

KOMISI PEMILIHAN HIMPUNAN FISIP UNAS MENGURANGKAN NILAI-NILAI SEMANGAT BERDEMOKRASI

Oktober 9, 2025
Nasional

HMI Cabang Singkawang Ajak Mahasiswa Dalam Penyampaian Aspirasi Secara Damai

Oktober 4, 2025
Nasional

Pakar: Keluarga Jadi Garda Depan Lindungi Anak di Era Digital

Oktober 3, 2025
Nasional

Havizd: Pentingnya Peran Intelektual Muda Dalam Mewujudkan Stabilitas Harkamtibmas

Oktober 3, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?