Digindonews.com—Intan Rizkika Permatasari (Plh. Kepala Bagian Pendidikan Pemilih Sekretariat Jenderal KPU RI) Hadiri kegiatan Kpmisi Pemilihan Umum (KPU) kegiatan bertema Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pasca Pemungutan Suara Untuk Pemilih Strategis dan Rentan di Daerah 3T, Pemilu Serentak 2024. Di selenggarakan pada hari Kamis 08 Agustus 2024, Bandung, Jawa Barat.
Intan Rizkika memberikan laporan kegiatan mengatakan “Pemilu serentak 2024 telah menjadi tonggak sejarah bagi demokrasi Indonesia. Melalui pemilu ini, kita berupaya untuk tidak hanya memilih pemimpin yang terbaik, tetapi juga untuk memastikan partisipasi seluruh elemen masyarakat, termasuk pemilih strategis dan rentan di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).”
Dalam konteks ini, pendidikan pemilih pasca pemungutan suara menjadi krusial. Hal ini bertujuan agar setiap suara yang telah diberikan dapat memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa. Lanjutnya
Kami berkomitmen untuk tidak hanya menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil, tetapi juga untuk memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada pemilih. Pendidikan pemilih pasca pemungutan suara di daerah 3T menjadi fokus utama kita saat ini. Katanya.
Hedi Ardia, S,Pd.I., M.A.P. (Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat) Memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara secara resmi,
Hedi mengatakan “Pemilih strategis dan rentan sering kali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan akses informasi, infrastruktur yang kurang memadai, hingga minimnya dukungan sosial dan ekonomi.”
Oleh karena itu, sosialisasi pendidikan pemilih tidak berhenti pada tahap sebelum dan saat pemungutan suara saja, tetapi harus terus berlanjut setelahnya. Hal ini penting agar mereka dapat memahami hasil pemilu, proses-proses yang terjadi setelahnya, dan bagaimana suara mereka telah berkontribusi dalam pembangunan negara. Lanjutanya
Kita perlu memastikan bahwa seluruh pemilih, terutama di daerah 3T, merasa bahwa suara mereka dihargai dan berpengaruh. Mereka harus mengetahui bahwa partisipasi mereka adalah bentuk nyata dari kontribusi terhadap keberlangsungan demokrasi dan pembangunan. Kata hedi
Deni Firman Rosadi (Anggota KPU Kabupaten Bandung Barat) Sebagai pemateri mengatakan “Pemilu serentak 2024 telah usai, tetapi perjalanan kita dalam memastikan demokrasi yang sehat belum berakhir. Tanggung jawab kita adalah memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan benar dan adil.”
Deni juga mengatakan Pendidikan pemilih pasca pemungutan suara adalah langkah krusial untuk menjaga transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu.
Kita menyadari bahwa daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) menghadapi tantangan lebih besar dalam akses informasi dan partisipasi dalam pemilu. Melalui sosialisasi ini, kita ingin memastikan bahwa masyarakat di daerah-daerah tersebut memahami pentingnya suara mereka dan proses yang terjadi setelah pemungutan suara. Tutup Deni***