Limapuluh Kota, Dogindonews.com– Beredarnya berita dan rekaman langsung tindakan Kadis Pertanian Kabupaten Limapuluh Kota, Witra, terhadap seorang wartawan membuat Ketua Umum (Ketum) Sahabat Sakato Center Limapuluh Kota, Printito (yang kerap dipanggil Tito), sangat geram. Tindakan sang kadis yang mengeluarkan ancaman kasar dan mengajak wartawan berkelahi karena tidak senang dengan pemberitaan menjadi sorotan publik.
Menurut informasi yang beredar, kemarahan Witra dipicu oleh sejumlah pemberitaan akhir-akhir ini, salah satunya mengenai output kunjungan kerja yang ia lakukan ke India terkait komoditas petani gambir. Alih-alih memberikan klarifikasi profesional, sang kadis malah mengeluarkan kata-kata yang penuh gaya preman saat bertemu wartawan pada hari Senin (22/12/2025).
“Main malam kita yuk, badan kamu besar ni, dari kecil saya lahir di kodim,” ucap Witra dalam rekaman yang beredar, bahkan mengaku punya latar belakang yang membuatnya “berani” mengeluarkan ancaman duel.
Menanggapi hal itu, Tito menyampaikan kekesalan dan mengecam tindakan sang kadis yang dianggap tidak pantas bagi seorang pejabat negara. “Seorang pejabat seharusnya menjaga marwah jabatan dan tidak alergi dengan berita. Jika ada informasi yang tidak benar, cukup klarifikasi secara terbuka, bukan dengan cara mengancam atau mengajak duel,” ujarnya Tito. Selasa,(23/12/25).
Sebagai salah satu figur yang ikut mengantarkan Safni Sikumbang dan Ahlul Badrito Resha menjadi Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Tito menyatakan akan menghadap ke Bupati bahwa kadis seperti Witra tidak layak menjadi bawahan Pemerintahan Safni-Rito selama lima tahun kedepan. “Terlepas dari pemberitaan hasil kunjungan ke India, kadis Pertanian ini terlalu prematur memimpin OPD yang sangat besar ini,” tegasnya.
Selain itu, Tito juga menyentil persoalan pupuk yang menjadi jeritan masyarakat petani di Kabupaten Limapuluh Kota. Khususnya jeritan petani jeruk siam Gunung Omeh (Jesigo) yang tak kunjung mendapatkan solusi dari Dinas Pertanian, mengakibatkan banyak petani jeruk di Kecamatan Gunung Omeh menderita.(Tim)


