Post Views: 176
Digindonews.com — Kementerian Kominfo RI gelar webinar literasi digital dengan tema “UMKM Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan” bersama Anggota Komisi I DPR RI, melalui platform digital Zoom meeting, Jumat, 15 Maret 2024.
Adapun Narasumber dalam webinar literasi kali ini yaitu; Kresna Dewanata Phrosakh (Anggota Komisi 1 DPR RI), Dr. Devie Rahmawati, M.Hum (Pegiat Literasi Digital), Didi, SE., Ak., M.Ak., CA., AWM., CertIFR., CRMO., AWP (Praktisi Keuangan)
Narasumber pertama, Kresna menyampaikan Hampir ada 65 juta penduduk saat ini dengan di Indonesia ini menjadi sebuah kekuatan tersendiri. Kalau kita hitung berdasarkan dari pajak tadi. Bahwa dari Dirjen pajak kita melihat bahwa dari siklus perputaran keuangannya hampir Rp.8.000 sekian triliun. Nah tetapi dari hal tersebut kita bisa mendapatkan panjang, berapa yang dihasilkan oleh negara kita, dan tentunya UMKM juga bisa membantu masyarakat yang mungkin di daerah-daerah yang mungkin pelosok yang belum bisa menjangkau untuk kota-kota besar untuk bisa menyediakan akses terhadap barang-barang yang diinfus.
Beliau berharap bahwa semua semua UMKM ini terus tumbuh bangkit kembali lebih besar lagi, dan tentunya banyak kemudian-kemudahan yang harus diberikan dan difasilitasi oleh pemerintah jadi Saya rasa dengan pilar yang UMKM sebagai pilar ekonomi bangsa ini kita tidak boleh menutup mata bahwa UMKM ini benar-benar kita apa namanya benar-benar kita perhatikan eee Jadi kalau UMKM ini sekarang kita abaikan maka kedepannya kita merasa bahwa kekuatan ekonomi kita pasti ada salah satu pilarnya yang runtuh. Kenapa? Karena sudah terbukti bahwa di tengah-tengah situasi yang seperti kemarin. Selain demi yang bisa berkembang dan tumbuh hanya UMKM dan tentunya bahwa dengan model-model yang saat ini dimiliki oleh UMKM kita, Kita sadar bahwa mereka juga berjuang. Jangan sampai justru UMKM ini hanya tumbuh kemudian mati tumbuh kemudian mati.
Selanjutnya, Dr. Devie Rahmawati menyebutkan bahwa semenjak 2020 lalu ketika kita semua mendadak digital, maka konsumsi layanan kita menjadi cara hidup baru dan akan selalu menjadi gaya hidup yang terdepan. Alhamdulillah kalau bicara soal proyeksi kehidupan kondisi ekonomi Indonesia semuanya menunjukkan trend yang positif. Artinya kita akan tumbuh dengan baik secara ekonomi melalui transformasi digital. Karena dengan kehadiran kita maka ada banyak biaya-biaya yang bisa dikurangi tapi kemudian dibarengi dengan peningkatan produktivitas. Nah transformasi digital itu sendiri dipengaruhi oleh tiga sedikitnya ekonomi, infrastruktur, dan talenta digital.
Nah ekonomi digital indonesia diprediksi mudah-mudahan akan memberikan sumbangan sebesar 4,5 sampai 15 persen. Tapi pertumbuhan tersebut tentu saja tidak akan menjadi satu tren tersebut atau angka-angka tersebut tentu saja tidak akan sesuatu yang yang apa namanya baik ketika di lapangan di akar rumput potensi masyarakat kemudian menjadi rentan secara ekonomi. Bahkan kaum miskin gitu ya, itu cukup tinggi akibat apa salah satunya adalah akibat penipuan-penipuan. Kita ada riset yang sangat baik yang dilakukan oleh teman-teman SDS dan SDM pada periode Februari hingga Juni 2022 pada 1700 responden. Misalnya, bahwa 93% menyatakan pernah menerima pesan penipuan. Nah jenis penipuan apa yang paling banyak diterima rata-rata adalah 91,2% penipuan berkedok pinjaman ya .Nah artinya Ini ini yang menjanjikan kenyamanan dan kemudahan tanpa kemudian kerja keras. Itu menjadi sesuatu yang sangat menggiurkan bagi masyarakat kita ini.
Senada dengannya, Didi menyampaikan bahwa Indonesia itu adalah juara umumnya UMKM di Asean jumlah penduduk Indonesia sekitar 65 juta. Tapi secara kontribusi nanti yang perlu kita bandingkan dengan negara-negara lainnya. Apakah kontribusinya juga juara atau malah di bawahnya next nanti kita lihat ya bahwa ternyata PDB yang disumbangkan oleh UMKM Indonesia ini masih lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Misalnya dengan Myanmar ya UMKM-nya tidak sampai 1 juta tapi kontribusinya terhadap PDB 69,3%, karena PDB sementara Indonesia hanya 61,9%. Artinya ini tentu perlu dorongan lagi bagi UMKM di Indonesia agar eee apa nama kontribusinya semakin meningkat terhadap PDB.
Kalau kita bandingkan juga terhadap kontribusi ekspornya terasa Indonesia masih jauh dibandingkan dengan eee apa namanya Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, itu sudah di atas rata-rata sudah di atas 20% kontribusi ekspornya. Sementara UMKM Indonesia Kontribusi ekspornya masih di bawah 20%. Nah inilah langkah yang menjadi konten pemerintah berupaya agar seluruh UMKM itu segera masuk gua digital karena harapannya ketika UMKM ini bisa gua digital pemasarannya semakin luas. Produk yang bisa dikenal lebih luas gitu tentu kontribusinya terhadap PDB kontribusi ekspornya juga semakin meningkat, syukur-syukur bisa menjadi juara di Asia Tenggara.
Makanya pemerintah mentargetkan di tahun 2024 ini ada sekitar 30 juta UMKM itu bisa digital, atau sekitar 50% dari UMK Yang ada sekarang. Di tahun 2023 itu singkat saya itu Desember 2003 sudah sekitar 27 UMKM yang digital artinya pr-nya masih tinggal 3 juta di tahun 2024. Nah kenapa konsep pemerintah ada UMKM-nya segera gua digital karena nanti di tahun 2025 di perkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN di Asean 2025 dan di tahun 2030 diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia. Sama halnya ketika UMKM dijadikan sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan ekonomi kerakyatan atau ekonomi bangsa kita tentu WMP-nya harus kuat harus tumbuh harus prima dan lain sebagainya nah bagaimana supaya UMKM bisa menjadi tumbuh bisa menjadi kuat maka wajiblah UMKM ini naik kelas salah satunya. ***