
Jakarta 25 Feburari 2025 – Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja dan Pengembangan (PTKP) Pemuda Peduli Indonesia (PPI) Ahnaf Hizbullah, S.M., menanggapi ,Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut bahwa Indonesia terang yang gelap kau yang gelap . Ahnaf mengkritik keras pernyataan tersebut dan menilai bahwa pembangunan saat ini hanya menguntungkan segelintir elite ekonomi.
“Kalau kita bicara soal Indonesia yang semakin terang, pertanyaannya terang untuk siapa? Yang jelas, kebijakan saat ini lebih banyak menguntungkan oligarki, bukan rakyat kecil,” ujar Ahnaf dalam sebuah diskusi publik, Senin (25/2).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang digadang-gadang pemerintah justru memperlebar ketimpangan sosial. Ia menyoroti bagaimana berbagai proyek strategis nasional dan kebijakan investasi lebih banyak mengalir ke kelompok bisnis besar, sementara kesejahteraan pekerja masih jauh dari harapan.
“Kita lihat sendiri bagaimana tenaga kerja masih menghadapi persoalan serius, mulai dari upah murah, PHK massal, hingga minimnya perlindungan sosial. Jika memang Indonesia semakin terang, seharusnya kesejahteraan rakyat meningkat, bukan malah semakin tertinggal,” tegas Ahnaf.
Pernyataan ini muncul setelah Luhut Pandjaitan beberapa waktu lalu menyatakan optimismenya terhadap masa depan Indonesia. Namun, Ahnaf menilai bahwa harapan tersebut tidak sejalan dengan realitas di lapangan. Ia juga mengingatkan pemerintah agar lebih fokus pada pemerataan kesejahteraan dan peningkatan perlindungan tenaga kerja.
“Kita tidak menolak pembangunan, tapi harus ada keseimbangan. Jangan sampai yang diuntungkan hanya mereka yang sudah berada di atas, sementara rakyat kecil semakin tertindas,” tambahnya.