DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Jarak TPS Dekat, Kesehatan Warga Disikat
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Opini > Jarak TPS Dekat, Kesehatan Warga Disikat
Opini

Jarak TPS Dekat, Kesehatan Warga Disikat

Redaksi 2 Published September 10, 2024
Share
SHARE

DigIndonews.com—Sampah terus menjadi permasalahan utama di Indonesia. Menumpuknya sampah di Indonesia menjadi ancaman kesehatan serius kepada setiap individu, terlebih bagi mereka yang tinggal disekitar TPS. Pernahkah kamu bayangkan sebanyak 30.911.430,20 ton/tahun penimbunan sampah di Indonesia, dan 40,91% limbah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dalam penumpukan sampah (KLHK,2021 dikutip dalam Rizky Adriyanto, Fini Fajrini, Nur Romdhona, Noor Latifah,2023).

Tidak hanya mengancam kondisi lingkungan, tetapi menjadi ancaman dalam penurunan kekebalan tubuh. Sangat mengejutkan, tetapi permasalahan sampah bagaikan teka teki labirin yang  tiada ujungnya.

​Lantas bagaimana nasib mereka yang tinggal disekitar tempat pembuangan sampah (TPS)? Bau yang menyengat dari pengolahan sisa bahan yang tidak terpakai yang sudah mengalami pembusukan oleh bakteri penyebab penyakit menghasilkan gas (CH4) dan  gas Hidrogen Sulfida (H2S) akan menjadi mimpi buruk seumur hidup untukmu. Gas tersebut akan masuk kedalam sistem pernapasan dan perlahan mengancam kesehatan. Bahkan tidak hanya itu, tercemarnya atmosfir sekelilingmu akibat buruknya kualitas udara akibat pencemaran menjadi bilah tajam dalam ancaman kesehatan.

Baca Juga  DPD KNPI Sumbar Dukung Polda Sumbar Berantas Mafia BBM Bersubsi dan Siap Berbagi Informasi

Hal ini berarti, Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah TPS secara tidak langsung dipaksa berdamai dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Contohnya, setiap kali warga melakukan aktivitas makan, mereka juga harus mencium bau busuk sampah.

​Bau busuk yang dihasilkan sampah mengundang tikus, lalat, nyamuk, yang menjadi vektor penyebab timbulnya masalah kesehatan. Keluhan kesehatan bagi mereka yang tinggal di sekitar TPA bisa berupa penyakit kulit, diare, gangguan pernapasan, nyeri dada, kepala pusing, batuk, cacingan dan masih banyak lagi (Astri Axmalia,2020).


Di Daerah Yogyakarta, tempat pengolahan sampah masih beradasangat dekat dengan pemukiman warga, bahkan jarak TPS tidakmencapai 100m.

​Keresahan dan keluhan warga sudah terbungkam. Mau tidak mau,  suka tidak suka mereka harus hidup berdampingan dengan penyebab infeksi penyakit. “Mau bagaimana lagi kanmas, kami juga udah tinggal disini dari lama, ya kalaupun dibilang terganggu sudah pasti terganggu, apalagi kalau musim hujan, bau sampahnya makin menyengat. Gak mungkin juga kami pindah dan tidak mungkin juga mereka (TPS) yang pindah” Ujar Pak Kustaman selaku warga.

Baca Juga  Pancasila dan Hak Konstitusional Rakyat dalam Penyelenggaraan Pendidikan dan Penegakan Hukum Berbasis Kedaulatan Rakyat, Kemanusiaan, Kebudayaan, dan Peradaban

Masih menjadi pertanyaan serius, apakah Indonesia masih gagal dalam pengalokasian dan pengolahan sampah ?

​Dengan ancaman serius bagi mereka yang tinggal dengan TPS , seharusnya pemerintah daerah setempah mengambil langkah yang efektif dalam pemilihan Lokasi TPS seperti :

1. Bukan daerah rawan geologi (daerah patahan, daerah rawangempa, rawan longsor dll)
2. Bukan daerah rawan hidrogeologis, yaitu daerah dengan kondisi kedalaman air tanah kurang dari 3 meter.
3. Bukan daerah dengan kemiringan lahan lebih dari 20% atau daerah rawan topografis
4. Membuat jarak antara TPS dengan pemukiman warga sejauh 1,5km – 3km. (Yeggi,2016)

Jadi, dengan demikian, pemilihan Lokasi TPS yang tepat tidak berdampak buruk bagi Kesehatan warga, dan tidak menjadi ancaman jangka panjang. Serta warga tidak akan mengalami keluhan gangguan kesehatan dan menjadi tambahan untuk masyarakat agar mengurangi kebiasaan buruk dalam penumpukan sampah, agar kita dapat membuat perubahan dalam penurunan penyumbang sampah untuk Negeri Indonesia yang kita cintai.***

Baca Juga  Teddy Alfonso: Warning Kaum Intelektual Wajib Didengarkan oleh Penyelenggara Negara

Penulis :  Farid Farhan, Mahasiswa Pascasarjana FK-KMK Universitas Gadjah Mada

Referensi :

1. Axmalia,A., Surahma Asti Mulasari, (2020). DampakTempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) TerhadapGangguan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Komunitas. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 171-176.
2. Andriyanto,R., Fajrini,F., Romdhona N., Latifah N., (2023). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan perilakupengelolaan sampah rumah tangga Di Kelurahan CilandakBarat Kecamatan Cilandak Tahum 2022. Universitas Muhammadiyah Jakarta, 547-560
1. Darnas,Y. , (2016). Studi Kelayakan Lokasi TempatPemrosesan Akhir (TPA) Sampah Kabupaten Padang Pariaman.Seminar Nasional Sains dan TeknologiLingkungan II. UIN Ar-Raniry Banda Aceh

 

TAGGED:#lingkungan#tpsKesehatanUGM
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Persyaratan Hukum dan Langkah-Langkah untuk Menutup Perusahaan Anda di Indonesia
Next Article Peran Perusahaan Pengiriman Barang dalam Rantai Pasokan Global Saat Ini
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah839
    • Agam14
    • Bukit Tinggi13
    • Limapuluh Kota388
    • Padang26
    • Payakumbuh25
    • Solok63
  • Ekonomi396
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah177
  • Lifestyle112
  • Nasional769
  • Olahraga75
  • Opini159
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik251
  • Uncategorized203
  • Video15

Berita Lainnya

BRI Finance Sambut Positif Kebijakan DP Ringan untuk Dorong Pembiayaan
Tomat: Superfood yang Terlupakan, Kembali Mengukir Tren Gaya Hidup Sehat
Agustus 2025: Belanja Online Indonesia Tunjukkan Pertumbuhan Pesat; Fashion Jadi Pendorong Utama
Tomat untuk Jantung Sehat: Satu Buah, Seribu Manfaat

Berita Terkait

DaerahOpiniPadang

Alarm Merah Dunia Kampus: UKT Jadi Gerbang Eliminasi, Bukan Eskalator Sosial

Agustus 13, 2025

Politik Akal Sehat: Menjernihkan Demokrasi dari Kebisingan Kepentingan

Juli 24, 2025
Opini

Minimnya BNNK di Sumatera Barat: Saatnya Negara Hadir di Setiap Daerah

Juli 23, 2025
DaerahEkonomiOpiniPolitik

Tanah Datar: Kaya Potensi, Tapi Derita Rakyat Masih Nyata

Juli 18, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?