DigIndonews.com, Jakarta – “Dewasa ini penggunaan internet secara signifikan mengubah gaya hidup maupun pandangan masyarakat dalam beberapa cara. Berbagai saluran tidak bisa lepas dari keberadaan internet mulai dari aspek pribadi hingga komunitas.
Dengan perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini yang semakin pesat maka secara umum menjadikan manusia memiliki kebudayaan komunikasi dan gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik.
Woro Indah Widiastuti menjelaskan pada webinar legislator Disrupsi menuntut pengguna internet untuk melakukan perubahan sejalan dengan tuntutan teknologi. Disrupsi mengakibatkan efek dari penggunaan internet baik itu positif maupun negatif oleh karena itu “tepat penggunaan “ dan “bijak dalam pemanfaatannya” menjadi dasar diperlukannya pengetahuan literasi digital dengan 4 pilar literasi digital yaitu digital skill, digital ehic, digital culture dan digital safety.
Yohan Wahyu Irianto pemateri kedua memaparkan Literasi digital merupakan mengolah infomasi yang juga harus perlu ditingkatkan, sebagai upaya kita semakin negerinya literasi digitalnya semakin meningkat tentu ini akan memperkuat rasa kebangsaan kita dan memperkuat ikatan sosial kita sebagai sarana anak bangsa.
Sehingga kita tidak saja di dunia nyatanya kita kuat dan proyeksinya kuat di dunia maya.
Kita juga harus memperkuat ikatan-ikatan sosial itu, jadi mungkin sebagai terakhir ini gerakan bagaimana kita mikir yang pertama ketika masuk ruang-ruang sosial media kita harus menghargai satu sama lain, kalau bisa juga memberikan inspirasi jadi postingan yang positif, posting-posting yang bisa memberikan inspirasi dan tentu sumbernya datanya juga valid dan Rebel.
Sehingga juga melihat ada unsur keperimbangan dan pada TV tertentu data atau informasi yang kita sebar cukup rasional diterima oleh audien diterima oleh netizen sebagai bagian upaya kita menjadikan sosial media itu untuk memperkuat peradaban tidak kemudian memperlemah peradaban kita sebagai bangsa Indonesia.