DigIndonews.com,Jakarta-Data Kementrian dan Koperasi UMK mencatat pada tahun 2022 20,76 juta unit UMKM sudah masuk ke ekosistem digital yang meningkat 26,6 persen dari tahun sebelumnya.
“Ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara hingga 2030” Ujar Bambang Wakil Ketua Komisi I DPR RI dalam webinarnya.
Namun terdapat tantangan dalam digitalisasi UMKM infrastruktur internet yang belum merata, rendahnya literasi digital, rendahnya skill atau keterampilan,dan masalah pendanaan
Digitalisasi UMKM ini sangat penting karena UMKM berperan sebagai penopang ketahanan perekomian nasional, memiliki kemampuan promosi menggunakan media sosial mulai dari pemasaran hingga melayani konsumen.
Berdasarkan Data Badan Pusat statistik pada 2021 lalu menunjukkan, UMKM Berkontribusi sebesar 60,3persen dari total Penduduk Domestik Bruto( PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM berperan dalam menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen total lapangan kerja.
Berdasarkan hasil pengukuran indeks literasi Digital Indonesia Tahun 2021 oleh Kemkominfo mencapai 3,49 dari skala 1-5. Literasi digital ini diukur dengan beberapa kategori yaitu kemampuan digital, keamanan digital, digital ethics, dan digital culture. Apabila nilai masih diantara rata-rata berarti terdapat kesenjangan digital dan kurangnya daya saing digital di Indonesia, Tutur Amelia Yahya.
Dikarenakan hal tersebut praktisi keuangan Didi menyampaikan, Penting bagi UMKM untuk “Melek” teknologi demi pengembangan dan peningkatan kualitas UMKM agar dapat naik kelas ke usaha yang lebih keren. Dukung program pemerintah UMKM Go Digital (pemanfaatan informasi dan komunikasi (TIK) dalam menjalankan bisnis).