Digindonews.com—Kominfo RI giat webinar dengan tema “Budaya Digital Bagi Manusia Modern” pada hari Selasa (28/05/24) via zoom meeting.
Narasumber pada Webinar ini ialah Muhammad Farhan, S.E. (Anggota Komisi 1 DPR RI), Rosarita Niken Widiastuti, M.Si. (Dewan Pengawas PFN), dan Yanto, Ph.D. (Akademisi Unika Atmajaya).
Farhan Anggota DPR RI menyarankan audiens untuk tetap harus menjaga beberapa nilai yang penting. Sebagai masyarakat digital juga harus memiliki pola pikir inovatif, kolaboratif, dan solutif.
“Meski demikian, kita tetap harus menjaga beberapa nilai yang penting. Sebagai masyarakat digital, kita harus memiliki pola pikir inovatif, kolaboratif, dan solutif. Mengenai teknologi, itu adalah hasil pemikiran dan pengembangan manusia”, saran Farhan.
Budaya digital merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh individu atau kelompok orang dalam era digital saat ini. Manusia modern ditandai oleh sikap terbuka terhadap masukan dan teknologi baru, serta penerimaan dan penggunaan yang tinggi terhadap sains dan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, seperti komunikasi, pekerjaan, dan gaya hidup. Era digital juga ditandai oleh transformasi digital, di mana aktivitas yang dulunya dilakukan secara tradisional kini dilakukan secara online.
Namun, penggunaan teknologi juga memiliki dampak negatif, seperti kehilangan pekerjaan, cyber bullying, hilangnya privasi, ketergantungan, masalah interaksi sosial, gangguan kreativitas, dan lain-lain.
Masyarakat Indonesia sedang menghadapi transformasi kebudayaan dari masyarakat analog menjadi masyarakat digital. Budaya digital bukan hanya sebatas penggunaan perangkat teknologi, tapi juga melibatkan pola pikir dan pola sikap.
Terdapat beberapa tantangan dalam budaya digital, antara lain keterampilan digital yang masih rendah, kurangnya budaya membaca dan menulis, isu keamanan dan kejahatan cyber, serta masalah kesehatan fisik, mental, dan sosial. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan persiapan dalam hal keterampilan digital, literasi keamanan data, perhatian terhadap relasi sosial budaya dan digital, serta literasi terkait isu-isu terkini.
Dalam rangka menghadapi tantangan budaya digital, disarankan untuk menyediakan tenaga kerja digital yang terampil, meningkatkan literasi keamanan data, menggunakan teknologi digital dengan memperhatikan dampak sosial dan budaya, serta meningkatkan literasi terkait isu-isu terkini***