Tangerang Selatan, 8 November 2025 – Direktur Buah dan Florikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, menghadiri kegiatan Penanaman Bibit Anggur dan Vanili dalam rangka memperingati Hari Puspa dan Satwa Nasional 2025 di Tangerang Selatan.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen pemerintah terhadap pengembangan hortikultura nasional serta mendukung upaya kemandirian pangan Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Buah dan Florikultura menyampaikan bahwa sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat ketahanan pangan. Sejalan dengan visi Presiden dan Wakil Presiden RI menuju Indonesia Emas 2045, Kementerian Pertanian berkomitmen menjalankan program prioritas Mencapai Swasembada Pangan serta mendukung Asta Cita dan Asta Program Hasil Terbaik Cepat yang menjadi pedoman pembangunan nasional.
“Kementerian Pertanian fokus memperkuat kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” ujar Direktur Buah dan Florikultura dalam sambutannya.
Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan daya saing sektor hortikultura dengan meningkatkan produksi, produktivitas, akses pasar, dan nilai tambah produk pertanian yang ramah lingkungan. Komoditas anggur menjadi salah satu fokus pengembangan karena memiliki potensi besar di pasar domestik.
Berdasarkan data BPS, produksi anggur nasional terus meningkat dari 11.905 ton pada 2020 menjadi 18.591 ton pada 2024. Namun, volume impor masih tinggi, mencapai 114 ribu ton pada 2024 dengan nilai lebih dari 7 triliun rupiah. Hal ini menunjukkan peluang besar bagi pengembangan budidaya anggur dalam negeri.
Sejalan dengan itu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Buah dan Florikultura bersama Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) telah meluncurkan Gerakan Nasional Substitusi Impor Anggur 20% tahun 2030, yang diresmikan pada 11 Desember 2023 di Blitar. Melihat pesatnya perkembangan anggur nasional, target tersebut kini diupayakan tercapai lebih cepat, yaitu pada tahun 2027, bahkan dengan ambisi mencapai swasembada anggur nasional.

Langkah strategis untuk mencapai target tersebut terangkum dalam Asta Strategi Pengembangan Anggur Indonesia, yang meliputi:
- Penetapan target substitusi impor 20% pada 2027;
- Penguatan teknologi budidaya;
- Penguatan sistem perbenihan;
- Penguatan kelembagaan ASPAI di lebih dari 50 DPD se-Indonesia;
- Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan sertifikasi kompetensi;
- Sosialisasi dan diseminasi kepada pemangku kepentingan;
- Kerja sama dengan pemerintah daerah; serta
- Dukungan regulasi dan kebijakan melalui DAK, Dana Desa, APBN, APBD, dan sektor swasta.
Penanaman bibit anggur dan vanili di Tangerang Selatan ini menjadi simbol nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional serta memperluas lapangan usaha pertanian yang berkelanjutan.


