DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Dari Kampus ke Sawah: GMNI Sijunjung Belajar Kepedulian di Hari Tani Nasional 2025
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Ekonomi > Dari Kampus ke Sawah: GMNI Sijunjung Belajar Kepedulian di Hari Tani Nasional 2025
EkonomiKhazanah

Dari Kampus ke Sawah: GMNI Sijunjung Belajar Kepedulian di Hari Tani Nasional 2025

Fadhlur Rahman Ahsas Published September 24, 2025
Share
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sijunjung bersama Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) UNP Sijunjung, yang datang membawa 15 karung beras untuk Kelompok Tani Bungo Sepakat.
SHARE

SIJUNJUNG-Suasana siang itu di Nagari Padang Laweh Selatan, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, tampak berbeda dari biasanya. Jalanan kecil menuju hamparan sawah yang kering berdebu dilalui rombongan mahasiswa berbaju merah. Mereka adalah kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sijunjung bersama Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) UNP Sijunjung, yang datang membawa 15 karung beras untuk Kelompok Tani Bungo Sepakat.

Contents
Mahasiswa Menyapa SawahSuara dari LadangLebih dari Sekadar BantuanMenyulam Harapan

Tanggal 24 September 2025 bukanlah hari biasa. Di seluruh Indonesia, tanggal itu diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Namun bagi petani Bungo Sepakat, peringatan tahun ini terasa getir. Kekeringan panjang memaksa mereka menunda masa tanam. Sawah-sawah yang biasanya hijau kini merekah kering, tanahnya retak-retak seperti pecahan cermin. Panen yang diharapkan menjadi sumber nafkah justru gagal.

Diskusi Tentang Ketahanan Pangan Pada Arus Bawah, GMNI bersama GMNI Sijunjung Berikan Nilai Positif Atas Kepedulian Terhadap Petani Sijunjung

Mahasiswa Menyapa Sawah

Ketua GMNI Sijunjung, Baiki Hakim, memimpin langsung penyaluran bantuan. Dengan penuh kesederhanaan, karung-karung beras diturunkan dari kendaraan, lalu disusun di balai pertemuan nagari. Di hadapan para petani, Baiki menyampaikan pesan sederhana: mahasiswa hadir bukan hanya untuk belajar teori di ruang kelas, tetapi juga untuk memahami denyut nadi rakyat di lapangan.

Baca Juga  Dekade Kesuksesan: Perayaan 10 Tahun Lionel Group dan Peresmian Kantor Baru

“Kekeringan yang melanda beberapa hari lalu membuat sebagian petani gagal panen. Bantuan beras ini memang kecil nilainya, tapi semoga bisa bermanfaat bersama. Yang lebih penting, kami belajar langsung dari bapak-ibu semua, tentang bagaimana bertahan di tengah kesulitan,” katanya

Kalimat itu disambut hangat. Senyum-senyum tipis merekah di wajah para petani. Beberapa di antaranya mengangguk pelan, seakan ingin berkata bahwa sekadar didengarkan saja sudah membuat beban terasa lebih ringan.

Suara dari Ladang

Syahril, Wali Nagari Padang Laweh Selatan, hadir langsung mendampingi. Ia tak menutupi rasa syukurnya. “Bantuan ini sangat berdampak bagi petani yang gagal panen. Semoga hubungan petani dan mahasiswa semakin erat. Kita butuh generasi muda yang peduli, karena pertanian tidak hanya soal lahan, tapi juga soal masa depan,” ujarnya.

Baca Juga  Kolaborasi Telkom AI Connect, BSI, dan Dispora Dorong Transformasi Digital UMKM Banda Aceh

Ia menjelaskan, kekeringan kali ini memang cukup parah. Saluran irigasi tak lagi bisa mengalirkan air ke sawah. Para petani harus menunggu hujan turun agar bisa kembali menanam. “Sawah masih kering. Hanya doa yang bisa kami panjatkan supaya hujan segera datang,” katanya dengan nada lirih.

Lebih dari Sekadar Bantuan

Bagi mahasiswa GMNI dan HMD UNP, kegiatan ini bukan sekadar menyerahkan bantuan lalu pulang. Ada interaksi yang membekas. Mereka duduk bersila bersama petani, mendengarkan cerita tentang sulitnya menjaga pangan di tengah perubahan iklim. Mereka juga berbagi perspektif, bahwa dunia akademik tak boleh jauh dari realita rakyat.

“Di kampus, kita belajar teori tentang pembangunan dan kesejahteraan. Tapi turun langsung ke sawah, kita paham bahwa kesejahteraan itu berawal dari sebutir padi yang tumbuh dengan susah payah,” kata salah seorang mahasiswa yang ikut hadir.

Baca Juga  Demokrasi yang Meredup, GMNI Sijunjung Menyalakan Lilin Harapan

Menyulam Harapan

Peringatan Hari Tani Nasional di Padang Laweh Selatan tahun ini menjadi pengingat bahwa perjuangan petani bukan hanya milik mereka sendiri. Ada tangan-tangan muda yang siap bergandengan. Solidaritas mahasiswa dan petani menciptakan sebuah ruang belajar dua arah: mahasiswa belajar keteguhan, petani mendapatkan semangat baru.

Karung-karung beras itu mungkin hanya bertahan beberapa minggu di dapur-dapur rumah petani. Namun nilai simbolisnya jauh lebih besar: ada kepedulian, ada keberanian untuk hadir, dan ada kesadaran bahwa pangan adalah urusan bersama.

Di tanah yang retak oleh kemarau, benih solidaritas justru mulai tumbuh. Dari kampus ke sawah, GMNI Sijunjung menunjukkan bahwa Hari Tani Nasional bukan sekadar seremonial, melainkan momentum nyata untuk bergerak bersama rakyat.

TAGGED:GMNI SijunjungHari Tani Nasional 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Ajakan Kembali ke Demokrasi Pancasila dan UUD 1945 Menggema di Sejumlah Daerah
Next Article Dari Ranah Lansek Manih, Pemuda dan Polisi Satukan Komitmen Jaga Kedamaian
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah863
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota389
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi574
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah185
  • Lifestyle112
  • Nasional806
  • Olahraga75
  • Opini167
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik253
  • Uncategorized242
  • Video15

Berita Lainnya

BEM FP UB dan PIN Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Ketahan Pangan
MIMBAR Gelar Diskusi Bersama H. Arisal Aziz, Bahas Peran Pemuda untuk Kemajuan Sumatera Barat
Oleh Hermanto- peserta magang dri BLK Painan di ampuan Lumpo berhasil membuat alat tds sensor pada tanaman hidroponik dengan cara memprogram nya agar dengan cara pengukuran nya berjalan efektif yang di mentori oleh Yhora Widi Rahma wani.
Pemasangan Automation untuk pemberian nutrisi oleh peserta OJT BLK Painan
Grand Prize Shopvaganza 2025: Liburan ke Eropa! Saatnya Tingkatkan Transaksi di Mitra10

Berita Terkait

Ekonomi

Kolaborasi Telkom AI Connect, BSI, dan Dispora Dorong Transformasi Digital UMKM Banda Aceh

November 6, 2025
Ekonomi

Pertumbuhan Layanan KALOG Express Menguat, Pengiriman Motor Capai 105 Ribu Unit Hingga Triwulan III 2025

November 5, 2025
Ekonomi

Tren Positif, Pembiayaan Investasi BRI Finance Capai 10,83% YoY per September 2025

November 5, 2025
Ekonomi

KAI Logistik Dukung Peningkatan Keselamatan Jalur KA melalui Pengiriman Rel R.54 Seberat 380 Ton

November 5, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?