digindonews.com–Upacara pembukaan pendidikan mahasiswa S1 STIK Lemdiklat Polri angkatan ke-82 digelar pada hari ini, Selasa (23/4/2024). Dalam upacara ini, Dirprogsarjana STIK, Brigjen Pol Nurul Azizah didapuk sebagai Inspektur Upacara (Irup)
Brigjen Nurul yang membacakan amanat mewakili Ketua STIK Lemdiklat Polri Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, mahasiswa S1 STIK Lemdiklat Polri ke-82 yang mengikuti pendidikan berjumlah 307 orang.
“Peserta pendidikan ini merupakan para perwira Polri dari sejumlah peserta seleksi dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan ilmu kepolisian di STIK Lemdiklat Polri,” kata Nurul.
Hal ini, kata Nurul, menunjukan bahwa para mahasiswa merupakan para perwira yang memiliki kapasitas sebagai modal utama dalam rangka mengikuti proses pendidikan yang akan dilaksanakan selama 14 bulan ke depan, dalam mengembangkan kemampuan akademis untuk melengkapi pendidikan vokasi yang telah diperoleh di Akademi Kepolisian yang nantinya akan memperoleh gelar sarjana ilmu kepolisian.
“Hal ini memiliki peran strategis bagi para mahasiswa menjadi salah satu syarat pendidikan yang digunakan dalam pembinaan karir di masa yang akan datang,” katanya.
Mantan Kabag Penum Divisi Humas Polri ini menyampaikan tantangan dan tuntutan tugas yang semakin kompleks bagi organisasi Polri, yang ditandai dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan perubahan sosial masyarakat menjadi sebuah momentum bagi para mahasiswa untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, sehingga mampu berkontribusi secara aktif dalam membangun organisasi Polri.
Nurul menambahkan, STIK Lemdiklat Polri memiliki peran strategis dalam institusi Polri yaitu sebagai Think-Tank organisasi. Berbagai permasalahan dan tantangan tugas yang dihadapi pada satuan kerja dan satuan wilayah akan dilakukan pengkajian, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan bagi pimpinan Polri.
“Dalam konteks ini diharapkan para mahasiswa pada akhir pendidikan akan menyusun skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi baik secara akademis maupun operasional untuk mendukung pengembangan kapasitas organisasi Polri,” ucapnya.
Seorang pemimpin, lanjut Nurul, diharapkan mampu memiliki kepemimpinan yang mumpuni yaitu sikap yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi seorang atau kelompok, sehingga mau mengikuti dan bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.
Dengan pemikiran tersebut, STIK Lemdiklat Polri telah mempersiapkan komponen pendidikan termasuk menyusun kurikulum dan materi pendukung lainnya guna menghasilkan lulusan yang disesuaikan dengan kompetensi dengan mengacu pada sistem pendidikan nasional.
Nurul pun yakin pendidikan yang dilakukan STIK Lemdiklat Polri sangatlah penting guna membangun karakter dan karir mahasiswa dalam organisasi Polri.
Nurul menuturkan, diharapkan mahasiswa setelah selesai melakukan pendidikan dapat menjadi perwira sarjana Polri yang bermoral, menjunjung tinggi nilai agama, hukum dan HAM.
Kemudian mampu menjelaskan secara ilmiah tugas pokok kepolisian di bidang Kamtibmas, penegakan hukum, pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat.
“Mampu berpikir, bersikap dan bertindak secara profesional di bidang kepolisian,” katanya.
Kemudian para mahasiswa juga diharapkan mampu merumuskan, menjelaskan, dan mengimplementasikan cara-cara menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan ilmiah.
Lalu mahasiswa bisa memahami manajemen operasional dan pembinaan Polri.
“Mahasiswa juga diharapkan mampu melaksanakan inovasi melalui analisis ilmiah dalam rangka Kamtibmas, penegakan hukum, pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat,” ucapnya.
Nurul yang merupakan Dirprogsarjana STIK perempuan pertama ini pun berpesan agar seluruh mahasiswa untuk belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh, serta bertanggungjawab selama proses pembelajaran.
“Manfaatkanlah waktu yang tersedia dengan tetap menjaga kondisi kesehatan mahasiswa sampai dengan berakhirnya pendidikan,” katanya.
Tak hanya itu, Nurul juga meminta kepada Wakil Ketua, para Direktur STIK, Dosen, Pembina dan Patun serta seluruh staf STIK Lemdiklat Polri untuk mendukung dan bekerja sama agar seluruh mahasiswa mendapatkan pembelajaran ilmu kepolisian secara maksimal.
“Sehingga para mahasiwa mendapatkan gambaran yang utuh dari seluruh materi yang akan disampaikan,” ujarnya.***