Beredar video penganiayaan dan pengeroyokan salah satu Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Payakumbuh, Sumatera Barat, yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum tidak dikenal yang mengaku sebagai ketua Pemuda Karang Taruna Kelurahan di kota Payakumbuh.
Informasi yang dihimpun oleh jurnalis menyebutkan bahwa pengeroyokan telah memakan 2 orang kader HMI menjadi korban yaitu Agus Salim, dan Nurjannah Bendahara Umum HMI Cabang Payakumbuh. Kejadian tersebut berlangsung di Sekretariat HmI Cabang Payakumbuh, di Kelurahan Payolinyam, Kota Payakumbuh, Sumbar pada Minggu dini hari (5/1/25).
Menurut keterangan Saksi (Hanna), kejadian bermula disaat teman-tuman kader HMI yang berada di sekretariat sedang melakukan giat organisasi yaitu diskusi ringan dan bincang persoalan HMI tiba-tiba terdengar ada yang membanting pintu yang sedang dalam keadaan terbuka dan inisial T langsung masuk tanpa mengucapkan salam atau tanpa meminta izin masuk mengejar Agus Salim dan menamparnya tanpa bertanya atau berdialog terlebih dahulu, kemudian terlihat beliau T terus menyerang Agus Salim sehingga salim melindungi dirinya dan mencoba menghindar sembari bertanya “ada apa bang?, kalau ada salah bilang bang baik baik ndak kayak gitu caronyo”, ujar hanna mengulang ucapan salim.
Kemudian terang hanna, salim pergi keluar sekretariat untuk mencoba menenangkan situasi namun ada berapa orang yang sudah menunggu di luar dan ada juga beberapa orang yang baru datang dengan sepeda motor dan mengaku adiknya T beserta rombongannya sekitar puluhan orang, diteriaki oleh T untuk menyerang Salim dan merekapun langsung mengejar dan mengeroyok Salim sehingga Salim pun terperojok dan tidak punya daya untuk menghindar.
Kejadian pengeroyokan berlangsung sangat lama, salim pun diseret-seret ditendang dipukul dianiaya, Salim di tarik oleh salah satu kader HMI yaitu Nurjannah ke rumah ibuk pemilik kontrakan dengan maksud meminta pertolongan namun amukan massa tak terhalangi, Salim mau ditarik ke sekretariat HMI untuk dimediasi namun di depan gedung penggilingan padi ada yang memukul dan menendang sehingga salim terduduk, dan Nurjannah pun terkena serangan tersebut, terjadi luka-luka dan lebam-lebam di tubuh salim termasuk luka lebab di tubuh Nurjannah.
Nurjannah (salah satu korban) menerangkan kepada awak media bahwa ia tidak mengerti persoalan apa sebenarnya yang mendasari terjadinya penganiayaan terhadap Agus Salim, Ia menduga ada persoalan yang tendensius atau atas dasar ketidaksukaan terhadap Salim, Ia menjelaskan bahwa T mengaku sebagai ketua karang taruna disana.
“Kami tidak tahu persoalan apa sebenarnya dari motif pengeroyokan ini, sepengetahuan kami, kami cukup dekat dan saling berkomunikasi dengan ketua pemuda Payolinyam dan pak RT di kawasan sekretariat, dan menurut kami hubungan anggota HMI dengan pemuda atau masyarakat setempat terjalin dengan baik, dan itu dibuktikan terakhir kemarin di malam tahun baru Bang Edo selaku Ketua Pemuda Payolinyam mengantarkan buah durian ke kami di sekretariat untuk sama-sama kami makan, dan kami sering dan hampir selalu memberikan kabar ke Bang Edo selaku ketua Pemuda Payolinyam jika ada kegiatan-kegiatan HMI,” Ujar Nurjannah sembari menangis.
Ia menambahkan bahwa HMI memiliki hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan pemuda setempat di Payolinyam, beberapa kali berkegiatan ada melibatkan masyarakat setempat seperti halnya momentum sepak bola HMI mengadakan nonton bareng dengan masyarakat memakai infokus dan speaker aktif di depan sekretariat dan ketika itu cukup antusias masyarakat mengikuti meramaikan kegiatan nonton bareng didepan sekretariat tersebut.
“Belum lagi ketika HMI Cabang Payakumbuh menggelar kegiatan berbuka bersama dan berbagi takjil disaat bulan Ramadhan kemarin itu kami mengundang masyarakat dan pemuda cukup ramai itu, dan juga dihadiri oleh Alumni HMI (KAHMI) dan dibarengi saat itu kami membagikan beberapa paket sembako yang cukup lengkap kepada masyarakat sekitar karena disaat itu HMI menjadi perpanjangan tangan dari BAZNAS Kota Payakumbuh dan BAZNAS Kabupaten Limapuluh Kota untuk membagikannya,” tambah Nurjannah.
Nurjannah menduga pelaku pengeroyokan bukan dari pemuda Payolinyam, tetapi dari kawasan lain, karena beberapa yang ia kenali itu termasuk T itu bukan pemuda Payolinyam sehingga ini menjadi pertanyaan besar baginya.
“Pihak keluarga dan Institusi HMI tidak menerima perlakuan pengeroyokan dan penganiayaan ini, ini negara hukum bukan negara premanisme, perlakuan ini tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun, cuplikan video penganiayaan Agus Salim sudah beredar kita lihat, tidak hanya di Sumatera Barat bahkan sudah sampai ke PB HMI dan senior-senior di Jakarta mengecam perlakuan penganiayaan tersebut,” Tegas Nurjannah.***