DigIndonews.com, Jakarta – Fakta dunia digital hari ini penetrasi internet yang semakin pesat dan meluas tembus 210 juta penduduk atau setara dengan 76 persen jumlah penduduk Indonesia.
“Perkembangan ekonomi digital harus diikuti dengan kualitas SDM yang adaptif dan kompetitif”, Ujar Bambang dalam webinar legislator
Terlebih saat ini Indonesia memiliki potensi penduduk usia produktif yang terus bertambah dan pentingnya sinergitas antara pemerintah dengan stakeholders terkait untuk memberikan kebijakan stimulus.
Annisa Rengganis, MA Akademisi juga menjelaskan total pengguna internet Indonesia sebanyak 175, 4 juta (64 persen dari total populasi) yang mana terdapat konten internet negatif seperti pornografi, perjudian, penipuan daring, sosialmedia, radikalisme digital, dan berita bohong atau hoax.
Sulit sekali untuk kita menyaring budaya-budaya yang masuk seperti itulah internet kita butuh penekanan nilai-nilai pancasila. Media sosial membawa pengaruh pada penguatan politik identitas. Tak sedikit penggunaan simbol bersifat SARA yang cenderung memecah belah. Kunci utamanya adalah pentingnya pemahaman literasi digital mengenai skill digital, safety, culture digital dan juga ethics digital.
Ruang digital diharapkan mampu menjadi tempat untuk memupuk nasionalisme dan membangkitkan kembali nilai-nilai pancasila di Indonesia.
Pada era digital ini media sosial dapat menjadi metode efektif untuk mengamalkan nilai-nilai pancasila bagi generasi milenial agar nilai nilai luhur yang terkandung di dalamnya tidak hilang.
Optimalisasi nilai pancasila di era digital dengan menjaga iman dan pedoman sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain.
“Harus selektif dalam menerima informasi-informasi dari internet yang dapat menjerusmuskan ke arah yang tidak benar, tidak menggunakan internet untuk hal – hal yang tidak sesuai dengan agama dan pancasila dan menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang dalam pembelajaran”, Ujar Annisa.