khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
Dituturkan oleh Hammad bin Salamah, ia berkata, “Ada seseorang menjual budak dan berkata kepada orang yang membelinya, „Budak ini baik, tidak ada cacatnya (secara fisik), hanya saja ia suka mengadu domba.‟ Orang yang akan membeli budak itu menganggap ringan masalah sifatnya yang „suka mengadu domba‟ itu, sehingga ia pun langsung membelinya tanpa berpikir panjang.
Setelah beberapa hari ia berada di rumah majikannya, budak itu berkata kepada istri majikannya. „Suami tuan putri sudah tidak mencintai tuan putrid dan beliau ingin kawin lagi, maka apakah tuan putri ingin agar beliau menyayangi tuan putri?‟ Istri majikannya itu menjawab, „Ya.‟ Lalu budak itu berkata, „Ambillah pisau cukur untuk mencukur jenggot suami tuan yang bagian dalam (yang di leher) bila suami tuan putri sedang tidur.‟
Kemudian, budak itu mendatangi majikannya (yang laki-laki) dan berkata, „Tuan, istri tuan selingkuh dengan laki-laki lain yang lebih tampan, dan ia bermaksud untuk membunuh tuan. Apakah tuan ingin membuktikannya?‟ Majikannya berkata, „Ya.‟ Si budak itu kemudian berkata, „Cobalah tuan pura-pura tidur nanti.‟
Ketika saran itu dilaksanakan, tidak berapa lama kemudian istrinya datang ke kamar sambil membawa pisau cukur dengan maksud hendak mencukur jenggot di leher suaminya. Akan tetapi, suaminya mengira bahwa istrinya bermaksud membunuhnya (mengingat apa yang telah dikatakan oleh budaknya tadi), maka ia pun merebut pisau dari tangan istrinya itu. Sanak keluarga istrinya ternyata tidak terima dengan kejadian itu, mereka pun mendatangi si suami dan membunuhnya. Sementara itu, sanak keluarga si suami pun datang, sehingga terjadilah pertengkaran sengit di antara kedua belah pihak.
Perbuatan orang yang mengadu domba itu lebih berbahaya dari perbuatan setan karena dilakukan secara terang-terangan. Namun, seringkali masalah ini dianggap kecil dan ringan, sehingga banyak orang yang mengabaikannya sebagaimana kisah yang terjadi pada sepasang suami istri tersebut yang telah termakan oleh hasutan budaknya yang bertujuan untuk mengadu domba.
Allah mencela perilaku pengaduan dan mengingatkan akan bahaya adu domba dalam firman-Nya, “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (Qs. Al-Qalam: 10-11)
Hudzaifah menyampaikan sebuah hadis marfu’ bahwa Nabi Saw. bersabda,
“Tidak akan masuk surga seseorang yang suka mengadu domba.” (H.R. Bukhari).
Ibnu Abbas menuturkan bahwa ketika Nabi Saw. lewat di suatu pekuburan Madinah, maka beliau mendengar dua penghuni kubur yang sedang disika di kuburnya masing-masing. Sabda beliau, “Kedua penghuni kubur ini disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak menutup diri ketika kencing. Sedang yang lain, suka memindahka ucapan seseorang kepada yang lain (mengadu domba).” (H.R. Bukhari).
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#Goresan_Hikmah
#Bahaya_Adu_Domba