Post Views: 215
Digindonews.com — Anggota Komisi I DPR RI Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA Menyampaikan materi tentang Membangun Produktifitas dan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia dalam webinar forum diskusi publik yang digelar Kominfo RI melalui telekomunikasi Indonesia Zoom Meeting, Rabu, 07 Februari 2024.
Sjarifuddin menyampaikan data terakhir yang didapatkan piramida usaha di Indonesia tahun 2019 di mana jumlah usaha mikro atau UMKM di Indonesia sejumlah lebih dari 64 juta UMKM yang telah menyerap tenaga kerja sebesar 89,04% yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 37,35%. Rata-rata pertumbuhan jumlah UMKM 2005-2014 adalah 2,62% dan rata-rata pertumbuhan jumlah UMKM dari tahun 2015-2021 adalah 1,5%. Disi lain jika dilihat tingkat pengangguran di Indonesia dari tahun 2005 sampai 2003 rata-rata pertumbuhan TPT tahun 2005 sampai 2015 adalah sebesar -4,7% dan rata-rata pertumbuhan tingkat pengangguran dari tahun 2015-2023 adalah -0,22%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran sudah mulai mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan banyaknya UMKM yang bisa merekrut banyak tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran di Indonesia.
Selanjutnya, Fitri Rahayu (Praktisi Program Pembangunan Masyarakat Desa di Kab. Cianjur) memaparkan bahwa produktivitas merupakan kemampuan setiap orang sistem atau suatu perusahaan dalam menghasilkan produk barang atau jasa dengan cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas diantaranya organisasi, teknis, personal finansial dan manajemen. Tenaga kerja memiliki peran penting dalam proses pembangunan ekonomi karena bersama-sama dengan infrastruktur dan governance, tenaga kerja menjadi faktor kunci yang dapat mendorong dan mempercepat naik turunnya daya saing suatu perekonomian. Beberapa studi empiris memang menunjukkan terdapat korelasi yang cukup kuat antara daya saing tenaga kerja dengan daya saing perekonomian. Semakin tinggi daya saing tenaga kerja di suatu negara maka semakin tinggi juga daya saing perekonomian negara itu atau sebaliknya.
Beliau juga menunjukkan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas daya saing tenaga kerja Indonesia adalah dengan mengikuti program pemagangan Kementerian ketenagakerjaan aktif mengikuti penelitian, adanya program beasiswa, adopsi teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan riset dan teknologi.
Selanjutnya, Dharendra Wardhana (Perencanaan Ahli Madya Direktorat Ketenagakerjaan Kementerian PPN /Bappenas) menambahkan bahwa arah kebijakan dan warrenza Ketenagakerjaan 2025 dalam penguatan data dan informasi berupa pemetaan dan proyeksi kebutuhan keahlian tenaga kerja sebagai sektor dan wilayah dan sistem informasi pasar kerja yang mutakhir, komprehensif dan kredible. Pada tenaga kerja yang berkualitas dan produktif tinggi diperlukan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja dengan penekanan pada kualitas kompetensi pemagangan dan sertifikasi kompetensi dan mengoptimalan peluang kerja di bidang baru termasuk pekerjaan hijau. Dalam perlindungan sosial diperlukan peningkatan perlindungan sosial adaptif bagi pekerja termasuk PMI.***