DigIndo.com—Sejak dibentuknya KOHATI tahun 1966, Organisasi ini disiapkan sebagai inkubator kepemimpinan yang melahirkan peimpin perempuan di berbagai ranah publik maupun domestik, berbagai profesi dan tingkatan dengan pedoman utamanya keislaman dan keindonesiaan. Kohati telah banyak melahirkan pemimpin dari rahimnya. Banyak mensupply kader-kader terbaiknya untuk mengemban amanah di berbagai posisi strategis multisektor. Mulai dari politik, ekonomi, budaya masyarakat sipil dan agama.
Pada perayaan Milad ke-58 Kohati HMI kita bersama merefleksi perjalanan yang telah ditempuh dan proyeksi Peta Jalan Kohati dimasa mendatang. Apakah masih relefan hadirnya Kohati untuk masyarakat dan ditengah perubahan jaman yang sangat cepat ini. Kohati bukan sekedar organisasi tapi Kohati adalah solusi. Kohati sebagai solusi berkelanjutan untuk perempuan dan peradaban.
Peradaban yang sangat dinamis ini memungkinkan Kohati senantiasa berkiprah sebagai inkubator kepemimpinan perempuan yang selanjutnya dapat menjadi keran generasi pemimpin perempuan untuk peradaban. Periode kepemimpinan hari ini didominasi oleh kepemimpinan Entrepreneurship dimana aktor dominannya adalah pebisnis atau entrepreneur professional. Jika kita melihat komposisi elit nasional dalam beberapa tahun terakhir, para pebisnis dan entrepreneur mendominasi sektor publik terutama di ranah eksekutif dan legislatif. Komposisi elite yang demikian menjadikan tren baru kepemimpinan di mana sektor usaha, bisnis ataupun kewirausahaan diminati oleh generasi muda.
Kohati hari ini menuju arah pembangunan budaya entrepreneurship, telah ada dalam beberapa tahun terakhir. Maka Tagline Tutut Wijayanti untuk Kohati Badko Sumut adalah Kohati Professional sejalan dengan peta Kepemimpinan Kohati kini dan mendatang. Sejalan dengan program Kohati PB untuk pendataan serta mendorong Kohati untuk berdaya di ranah entrepreneurship.
Banyak program kerja di semua hierarki kepemimpinan Kohati maupun HMI dirancang untuk membentuk budaya entrepreneurship dalam organisasi bertujuan untuk melahirkan pengusaha dengan watak aktivisme, yang tidak hanya mengejar profit tetapi juga mengedepankan benefit untuk masyarakat. Ini lah saya maksud Kohati hadir sebagai solusi berkelanjutan untuk perempuan dan peradaban. Jika biasanya Kohati hadir di sektor politik dan akademik, kini kita sebut ketiga kombinasi ini sebagai Empowerment Leadership. Dengan ketiga sektor itu maka Kohati akan mudah menavigasi peta jalan kepemimpinan untuk perubahan perempuan dan peradaban.***