Digindonews.com—Kemkominfo RI gelar seminar merajut nusantara dengan menggandeng Farah Puteri Nahlia (Anggota Komisi I DPR RI) dengan tema urgensi digital literasi digital dalam melawan hoax yang diselenggarakan via zoom meeting, Senin (15/07/24) pagi.
“Sebagai politisi, saya melihat bahwa informasi yang salah atau hoaks dapat berdampak negatif pada stabilitas sosial dan politik”, ujar Farah.
Hoaks dapat memicu ketidakpercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan, menimbulkan kepanikan, dan bahkan memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat menjadi langkah krusial untuk menjaga integritas informasi dan keamanan nasional.
Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang memahami, mengevaluasi, dan memproduksi informasi secara kritis.
Masyarakat perlu dibekali dengan keterampilan untuk mengidentifikasi berita palsu, memahami sumber informasi yang dapat dipercaya, dan menyaring konten yang mereka konsumsi sehari-hari. Di tengah maraknya penggunaan media sosial, di mana informasi dapat menyebar dengan sangat cepat, literasi digital menjadi tameng utama melawan hoaks.
“Saya mendorong adanya program pendidikan literasi digital yang menyeluruh, dimulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta melalui pelatihan bagi masyarakat umum”, lanjutnya.
Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, dan perusahaan teknologi untuk menciptakan kurikulum yang relevan dan efektif.
“Selain itu, kampanye publik melalui media massa dan media sosial juga perlu digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital”, tutup Farah.***