Hari pendidikan nasional (HARDIKNAS) yang dirayakan setiap tanggal 2 Mei di indonesia merupakan moment penting bagi seluruh elemen bangsa untuk merefleksikan kembali akan pentingnya pendidikan dalam membangun karakter dalam peradaban bangsa
Peringatan ini tidak hanya sekedar seremonial, melainkan sebagai sarana intropeksi dan evaluasi baik itu terhadap sistim pendidikan, kualitas pendidikan dan pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah.
Filosofi “Tut Wuri Handayani” yang diusungnya, mengajarkan tentang pentingnya peran pendidik dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi peserta didik dari belakang, sekaligus memberikan kebebasan untuk berkembang.
Perayaan Hardiknas Ini menjadi kesempatan bagi para pendidik, siswa, dan seluruh masyarakat untuk merenungkan kembali arti penting pendidikan bagi individu dan bangsa.Pendidikan tidak hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan, tapi juga pembentukan karakter dan identitas sebagai bangsa yang memiliki akar budaya yang kuat.
Dan ini merupakan tantangan untuk presiden dan wakil presiden terpilih untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang kompeten dan memiliki visi besar tentang kebangsaan yang berada didalamnya dalam hal ini Kementrian Pendidikan,Kebudayaan,Riset Dan Teknologi (KEMENDIKBUD).
Jadi sudah tidak relevan lagi pendidikan dijadikan lip service oleh para pemangku kebijakan,pendidikan harus pada tugasnya memanusiakan manusia hingga mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional, diharapkan tercipta generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki kecerdasan emosional, spiritual, dan sosial, sehingga mampu berkontribusi secara positif bagi kemajuan bangsa dan peradaban manusia secara global.(MR)
Penulis adalah Masrizal Rahmadhani (peserta LK III Badko HMI sumatera barat)