DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Perkuat Literasi Digital, Pemerintah Dorong Kolaborasi Lindungi Anak di Ruang Siber
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Nasional > Perkuat Literasi Digital, Pemerintah Dorong Kolaborasi Lindungi Anak di Ruang Siber
Nasional

Perkuat Literasi Digital, Pemerintah Dorong Kolaborasi Lindungi Anak di Ruang Siber

Redaksi Published November 2, 2025
Share
SHARE

Digindonews.com, Bekasi — Upaya mewujudkan ruang digital yang aman dan sehat bagi anak kini menjadi perhatian serius pemerintah bersama DPR RI dan para praktisi komunikasi. Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh Anggota Komisi I DPR RI, R.H. Imron Gun Gun, S.H., M.H., serta praktisi komunikasi Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si., dibahas secara mendalam tantangan dan arah kebijakan perlindungan anak di dunia maya.

R.H. Imron Gun Gun menegaskan bahwa ketika berbicara tentang ruang digital yang aman, sesungguhnya bangsa ini sedang membicarakan masa depannya sendiri. “Anak-anak kita bukan hanya pengguna teknologi, tetapi warga dunia digital. Maka, melindungi mereka berarti melindungi masa depan Indonesia,” ujarnya.

Ia menyoroti bahwa ancaman terhadap anak di ruang digital kian nyata. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat lebih dari 35 ribu laporan konten bermuatan pornografi dan kekerasan terhadap anaksepanjang tahun 2023. Survei UNICEF–ECPAT Indonesia juga menunjukkan satu dari tiga anak pernah menerima pesan online yang tidak pantas.

Baca Juga  Wapres: KAHMI Telah Berkhidmat Kepada Bangsa

Menurut Imron, membangun ruang digital yang aman tidak cukup dengan regulasi, tetapi juga dengan kesadaran kolektif antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan platform digital. Pendampingan aktif orang tua menjadi kunci, bukan larangan semata. “Kita perlu budaya baru: literasi digital dalam keluarga,” tegasnya.

Sementara itu, praktisi komunikasi Gun Gun Siswadi menambahkan bahwa Indonesia kini menghadapi tiga tantangan utama di dunia maya, yakni banjir informasi, konten negatif, dan perilaku digital yang tidak produktif. Berdasarkan data APJII 2025, pengguna internet anak di bawah 12 tahun terus meningkat, menunjukkan bahwa dunia digital kini menjadi ruang hidup anak-anak.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP TUNAS). Aturan ini mengatur penyaringan konten, pelaporan publik, verifikasi usia pengguna, serta perlindungan data pribadi anak.

Baca Juga  Literasi Digital Solusi Untuk Menangkal Kejahatan Dunia Digital

“Namun regulasi saja tidak cukup. Kita perlu ruang digital keluarga yang sehat dan budaya komunikasi yang berempati,” jelas Gun Gun. Ia juga mengingatkan pentingnya empat pilar literasi digital — keterampilan, budaya, etika, dan keamanan digital — sebagai fondasi pembentukan karakter anak di dunia maya.

Melengkapi pandangan itu, psikolog klinis Rahma Dwi Putri, M.Psi., menegaskan bahwa dunia digital kini menjadi ruang tumbuh baru bagi anak. Paparan konten negatif dan cyberbullying dapat berdampak serius terhadap perkembangan psikologis mereka. “Data KPAI menunjukkan lebih dari 40% kasus kekerasan siber melibatkan anak sebagai korban. Ini menandakan bahwa ruang digital belum sepenuhnya ramah bagi anak-anak kita,” ujarnya.

Baca Juga  MD Kahmi Kembar ( Kahmi Payakumbuh dan Kahmi Lima Puluh Kota ) Gelar Buka Bersama dan Syukuran Bebas Anas Urbaningrum

Menurutnya, kebijakan publik perlu berpihak pada keseimbangan antara perkembangan teknologi dan kesehatan mental anak. Pendekatan keluarga, sekolah, serta kebijakan pemerintah harus berjalan beriringan. “Jika ruang digital kita aman, sehat, dan edukatif, maka kita bukan hanya melindungi anak, tetapi menyiapkan generasi masa depan yang berdaya dan berkarakter,” tutup Rahma.***

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Almasar Sumut Menduga Penanganan Kasus Proyek Medan Tidak Jelas
Next Article Komunikasi Publik Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah885
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota396
    • Padang33
    • Payakumbuh26
    • Solok68
  • Ekonomi739
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah196
  • Lifestyle112
  • Nasional884
  • Olahraga78
  • Opini175
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik254
  • Uncategorized256
  • Video15

Berita Lainnya

Pentingnya Punya Rekening Khusus untuk Jajan dan Menabung
Cokelatin Indonesia Menembus Pasar Internasional Melalui Agro Food Jeddah 2025
Dari Kepedulian Menjadi Hunian: Ansor, Banser, dan NU Hadirkan Harapan di Paninggahan
Holding Perkebunan Nusantara Dorong EBT, PTPN IV Regional III Resmikan PTBg Sei Rokan

Berita Terkait

Nasional

Benny Ario Ketua IYE Minta Publik Stop Opini Liar soal Video Golf Kepala BGN

Desember 19, 2025
Nasional

PB HMI Gelar Simposium Energi Nasional

Desember 18, 2025
Nasional

Legislator Ajak Masyarakat Terapkan Berinternet Sehat dan Bertanggung Jawab

Desember 18, 2025
Nasional

Waspadai Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong: Ribuan Korban, Kerugian Triliunan

Desember 17, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?