Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
Dikisahkan ada seorang anak berusia 12 tahun. Dia dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan.
Saat kelas 3 SD dia dikeluarkan dari sekolah, kemudian pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang terjelek. Disekolah yang banyak orang bodohnya tersebut, dia termasuk yang paling bodoh. Bahkan diantara 160 murid, dia menduduki peringkat 10 dari bawah.
Suatu ketika dia dikirim ke Super-teen program yang diajar oleh Ernest Wong, yang menggunakan Accelerated Learning Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Anak itu ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh sang guru bahwa satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negatif.
Kata-kata sang guru mempengaruhi anak itu. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, berarti dia juga bisa.
Untuk pertama kali dalam hidupnya dia berani menentukan targetnya, yaitu mendapatkan nilai A semua. Gol jangka pendeknya yaitu masuk ke SMA terbaik di negaranya, sedangkan tujuan jangka panjangnya masuk ke perguruan tinggi terbaik dan menjadi murid terbaik disana.
Singkat cerita, dalam waktu tiga bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. dalam satu tahun, dari rangking terbawah dia menjadi rangking 18. dan ketika lulus SMP dia menduduki rangking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di SMA terbaik sesuai targetnya. Tidak hanya itu, diapun diterima di perguruan tinggi yang diharapkannya. Dan karena di universitas tersebut setiap tahun dia menjadi juara, akhirnya dia dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 1% mahasiswa yang dianggap jenius. Dan pada umur 26 tahun dia mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20 juta.
Siapakah dia yang terdapat dalam cerita di atas? Ternyata dia adalah orang Singapura bernama Adam Khoo. Yang dibutuhkan dalam hidup ini adalah merubah persepsi dan keyakinan. Persepsi dan keyakinan akan memengaruhi pola sikap dan pola hidup. Persepsi yang jelek terhadap diri akan membuat prestasi hidup menurun dan kering tanpa makna. Sebaliknya, jika persepsi kita positif terhadap diri, maka prestasi hidup pun akan meningkat tajam.
Orang-orang sukses adalah orang-orang hidup dalam persepsi dan keyakinan yang benar. Bagi mereka tidak ada kamus „bodoh‟, „gagal‟, „terpuruk‟, yang ada justru kamus „pintar‟ „sukses‟ dan „bangkit‟.
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#Goresan_Hikmah
#Ubahlah_Keyakinan