Sebagai anggota Tim Pakar AMIN yang berasal dr kalangan pengusaha, tentunya Saya sangat memahami apa yg melatarbelakangi ide PPh 0 persen yg digagas oleh kubu AMIN, yakni untuk meningkatkan daya beli masyarakat (golongan tertentu) yang pada gilirannya akan menghangatkan ekonomi (menjadi stimulus ekonomi).
Adapun golongan dimaksud antara lain guru, difabel, pekerja sosial, pekerja seni, olahragawan yg berprestasi baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.
Selain membebaskan PPh untuk golongan tertentu, AMIn juga akan menaikkan basis penghasilan yg terkena PPh. Berapa nilainya, akan didetailkan dalam simulasi perhitungan nantinya untuk mendapatkan formula yang terbaik. Sehingga dengan daya beli naik, masyarakat akan membelanjakan penghasilannya. Ekonomi akan menjadi “hangat” dan pemerintah masih mendapat masukan dr PPN penjualan, dan lain-lain.
PPh nol persen merupakan salah satu penterjemahan ekonomi yg berkeadilan. Jika teman-teman masih ingat, model yg serupa yaitu pembebasan PBB bagi pahlawan yg telah berjasa, guru, dan kalangan tertentu juga telas dilakukan Pak Anies ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Demikian di sampaikan oleh Suryani Sidik Motik yang sering dikenal dengan Panggilan Yani Motik, menjelaskan dan merespon beberapa media yang mempertanyakan ttg ide PPh nol persen yang diusung AMIN. Semoga menjadi jelas adanya.***