DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Seberapa penting menjaga mental remaja di era 4.0
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Opini > Seberapa penting menjaga mental remaja di era 4.0
Opini

Seberapa penting menjaga mental remaja di era 4.0

Redaksi Published Januari 9, 2024
Share
SHARE

Penulis : Vahren Aliarsyd

Mahasiswa prodi bimbingan dan konseling islam IAIN SAS BABEL

 

Berbicara tentang kesehatan mental perlu sama-sama kita ketahui bahwa kesehatan mental menurut WHO yaitu adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Kesehatan mental merupakan dasar yang penting bagi seseorang karena kesehatan mental akan memengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya, lingkungan, dan memahami lingkungan sekitar.

 

Dari pengertian di atas kita sependapat bahwa kesehatan mental itu sangat penting untuk kita jaga, mengapa demikian? Karna jiwa seseorang yang memiliki mental yang baik maka dalam menjalani kehidupan nya akan lebih merasa bahagia dan sejahtera karna ia sudah mampu untuk mengelola stres dan emosinya sendirisendiri sehingga mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya

Baca Juga  Legislator Harap Generasi Millenial Manfaatkan Segala Peluang Yang Ada

 

penulis teringat sebuah kata dari prof. Fahrudin faiz beliau mengatakan “kebahagian hidupmu bergantung pada kualitas pikiranmu oleh karna itu jagalah sebagaimana mestinya”

Dari penyataan itu penulis berpendapat bahwa kesehatan mental pada remaja adalah keadaan sejahtera yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya. Ini adalah komponen integral dari kesehatan dan kesejahteraan yang mendasari kemampuan individu dan kolektif kita untuk mengambil keputusan, membangun hubungan, dan membentuk dunia tempat kita tinggal.

 

Namun kenapa anak remaja di zaman sekarang justru kurang memiliki mental yang kurang baik? Karna sama-sama kita melihat penomena hari ini banyak sekali remaja di era 4.0 ini justru mereka tidak memperhatikan betapa penting nya pendidikan, betapa penting nya masa depan justru remaja hari ini lebih memilih untuk menikah muda dan menikmati masa mudanya dengan berleha-leha, bucin, nongkrong sana sini tanpa memperhatikan bahwa tantangan di masa depan itu lebih debat dari hari ini.

Baca Juga  Presiden Prabowo diminta Evaluasi Yandri Susanto Yang Telah Mencoreng Citra Wartawan dan LSM

 

Ada beberapa tanda seseorang memiliki gejala mental yang buruk dan tanpa kita sadari hal ini sering terjadi di lingkungan kehidupan kita yaitu perubahan prilaku seseorang, sering mengalami perubahan mood secara Tiba-tiba, kesulitan untuk berkonsentrasi dan bahkan sampai melukai dirinya sendiri.

 

Dari beberapa tanda tersebut bahwa kesehatan mental yang baik itu tergantung pada lingkungan kehidupan kita, mengapa demikian? Karna cinta dan dukungan yang kuat dari keluarga itu sangat memberikan dampak positif untuk kesehatan mental remaja hari ini, tak sedikit remaja hari ini yang bunuh diri karna persoalan cinta, tekanan kerja dan tuntutan dari keluarga, maka dari itu hubungan emosianal yang baik dengan keluarga atau dengan orang-orang kepercayaan kita itu dapat mengurangi terjadinya masalah kesehatan mental, karna mental yang baik pada remaja itu dapat kita lihat dari bagaimana ia bangkit dari masalah kekesalan dan kekecewaan nya, selain itu ia akan lebih positif dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dan tentu ia akan memiliki hubungan yang lebih sehat dengan keluarga, teman dan lingkungan sekitarnya.

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love1
Sad1
Happy1
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Setelah Tanah Bekali, Agung Lanjut Beri Bantuan ke Korban Banjir di Dusun Candi
Next Article Gerakan Dukungan Ganjar Mahfud Mulai Menyasar Perkotaan Di Kabupaten Bungo
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah857
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota388
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi460
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah182
  • Lifestyle112
  • Nasional786
  • Olahraga75
  • Opini164
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik252
  • Uncategorized225
  • Video15

Berita Lainnya

Diskusi Panel ISF 2025 tentang Pertanian Soroti Kolaborasi Menuju Ketahanan Pangan
BRI Branch Office Otista Ramaikan ‘Hajatan Otista’, Sinergi Pererat Silaturahmi dan Digitalisasi Layanan
BRI Dorong Literasi Keuangan Aparatur Negara Lewat Sosialisasi di Bea Cukai
MediaMIND 2025 Ajak Mahasiswa SRE angkat Inovasi Tambang Berkelanjutan untuk Masa Depan

Berita Terkait

Opini

HMI : Pilar Peradaban dan Penjaga Masa Depan Bangsa

September 15, 2025
Opini

HMI Soroti Krisis HAM di Indonesia, Dorong Pemerintah Ambil Langkah Nyata

September 15, 2025
Opini

Demokrasi Tak Boleh Sepi dari Gagasan Segar Anak Muda

September 12, 2025
KhazanahOpini

Rakyat Gelisah, Rakyat Berharap: Suara dari Akar Rumput untuk Presiden

September 2, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?