DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: PERSAHABATAN SEORANG ULAMA DAN PENDETA
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Khazanah > PERSAHABATAN SEORANG ULAMA DAN PENDETA
Khazanah

PERSAHABATAN SEORANG ULAMA DAN PENDETA

Agus Salim Published Agustus 7, 2023
Share
SHARE

Khazanah

 

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Kali ini, kita akan membaca dan menyimak sebuah kisah indah tentang persahabatan. Persahabatan antara seorang ulama yang bernama Ibrahim Al Khawas dengan seorang pendeta. 

 

Suatu hari Ibrahim keluar menziarahi Makkah dengan berjalan kaki. Tiba-tiba ia tersesat. Dalam kondisi seperti itu ia bertemu dengan seorang Pendeta Nashrani. Ketika sang pendeta melihatnya dia pun berkata, 

  “Wahai orang alim, bolehkah aku bersahabat denganmu?”. 

“Haruskah aku menghalangi untuk bersahabat denganmu? Tidak ada alasan sedikitpun bagiku untuk menolakmu.” 

 

Maka berjalanlah Ibrahim bersama dengannya selama tiga hari tanpa meminta makanan sehingga pendeta itu menyatakan rasa laparnya kepadanya, 

 

“Sebenarnya aku tidak ingin menyampaikan kepadamu perihalku. Namun, aku sudah tak kuasa menahan ini semua. Aku sungguh-sungguh lapar. Adakah makanan yang engkau miliki yang bisa sedikit menghilangkan rasa laparku?” 

Baca Juga  KONSEP DASAR KRIMINOLOGI

“Wahai tuan, aku tidak mempunyai makanan. Namun, aku akan mencoba berdoa kepada Sang Pemilik makanan.” 

“Siapa itu?” 

“Allah.” 

“Kalau begitu, aku serahkan urusan ini padamu.” 

Ibrahim pun memohon kepada Allah dengan penuh khusyu‟ dan khudu‟. 

“Wahai Tuhanku, Pemimpinku, Pemerintahku, janganlah engkau mempermalukan aku di hadapan seteru engkau ini”. 

 

Belum selesai Ibrahim berdoa, tiba-tiba turunlah hidangan dari langit berisi dua keping roti, air minum, daging masak dan kurma. Maka mereka pun makan dan minum bersama-sama. Sesudah itu mereka pun meneruskan perjalanannya. 

 

Setelah tiga hari tanpa makanan dan minuman, dikala pagi, Ibrahim pun berkata kepada rahib itu, 

 “Wahai pendeta, berikanlah kepadaku sesuatu makanan yang ada padamu!” 

 

 Pendeta itu pun menghadap kepada Allah, tiba-tiba turun hidangan dari langit seperti yang pernah diberikan kepada mereka pertama kali. 

 

Melihat yang demikian itu, maka Ibrahim pun berkata kepada sang pendeta, “Demi kemuliaan dan ketinggian Allah, aku tidak akan makan sehingga engkau memberitahukan hal ini kepadaku”. 

Baca Juga  ENYAHKAN KECEMASAN DAN KEJENUHAN!

 

“Hai Ibrahim, tatkala aku bersahabat denganmu, maka aku mengenal kemuliaanmu, lalu akupun memeluk agamamu. Sesungguhnya aku telah membuang-buang masa di dalam kesesatan dan sekarang aku telah mendekati Allah dan berpegang kepada-Nya. Dengan kemuliaanmu, tiadalah Allah mempermalukan aku. Maka terjadilah kejadian yang engkau lihat sekarang ini. Aku telah mengucapkan seperti ucapanmu (kalimah Syahadat)”. 

 

Mendengar penuturan sang pendeta Ibrahim langsung sujud syukur, sebuah ungkapan atas ke-gembiraan dan rasa syukurnya kepada Allah. 

 

 Mereka pun meneruskan perjalanan sehingga sampai di Makkah Al Mukarramah. Setelah Mereka mengerjakan haji, maka mereka tinggal dua tiga hari lagi di tanah suci itu. Suatu ketika, sang pendeta yang telah masuk Islam itu menghilang dari pandangan Ibrahim. Ia lalu mencarinya di Masjidil Haram, tiba-tiba ia mendapatinya sedang melaksanakan shalat di samping Ka‟bah. Setelah sang pendeta itu selesai shalat maka dia pun berkata,  

Baca Juga  SELAMAT DARI CENGKRAMAN MAUT

 

“Hai Ibrahim, sesungguhnya sudah dekat perjumpaanku dengan Allah, maka jagalah olehmu persahabatan dan persaudaraanku denganmu”. Setelah dia berkata begitu, tiba-tiba dia menghembuskan nafas terakhirnya.  Ibrahim menetetaskan air mata. Ia amat berduka atas kepergiannya. Ia segera mengurus jenazahnya dan pemakamannya. 

 

Malam harinya Ibrahim bermimpi melihat sang pendeta itu dalam keadaan yang begitu elok sekali tubuhnya, dihiasi dengan pakaian sutera yang indah. Melihat hal itu, Ibrahim pun terus bertanya,  

“Apa yang telah Allah perbuat kepadamu, wahai sahabatku!?” 

Dia menjawab, “Aku berjumpa dengan Allah dengan dosa yang banyak, tetapi dimaafkan dan diampuni-Nya semua, karena aku berprasangka baik kepada-Nya dan Dia menjadikan aku seolaholah bersahabat denganmu di dunia dan bertetangga denganmu di akhirat”. 

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#One_Hour_Awardness

#Persahabatan_Seorang_Ulama_dan_Pendeta

 

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Pesan Bupati ke Bundo Kanduang Limapuluh Kota, Tampakkan Eksistensi, Saling Sinergi, dan Jalin Komunikasi
Next Article Tingkatkan Skill Anak Sorkam Kanan, Mahasiswa KKN UIN SU Gelar Lomba Gebyar Muharram
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi324
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan
Istighosah Bersama Warga Demak, Kementerian PU Bergerak Cepat Atasi Banjir Rob
Tokoh Tarekat Al-Mu’min Diduga Sebarkan Ajaran Menyimpang, Masyarakat Di Minta Tunggu Keputusan Resmi MUI

Berita Terkait

Raja Ampat Bukan Korban Tunggal Eksploitasi Tambang; HMI KORKOM Universitas Nasional Angkat Suaraw

Juni 15, 2025
SolokKhazanah

Momentum Idul Adha, PC GP Ansor se-Sumbar Pererat Spirit Perjuangan dan Ukhuwah Lewat Ziarah Ulama

Juni 8, 2025
Khazanah

Jelang Idul Adha, GP Ansor Sijunjung Gelar Aksi Bersih-Bersih Masjid di Pelosok

Juni 5, 2025

Opini Tak Berdasar Bisa Lukai Keadilan, Mari Percaya pada Proses Hukum

Juni 2, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?