digindonews.com, — Kabupaten Lima Puluh Kota memperingati hari jadinya yang ke-184 pada Minggu (13/4/2025) dengan mengusung semangat transformasi dan kebangkitan.
Peringatan ini ditandai dengan Sidang Paripurna Istimewa DPRD dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Doni Ikhlas didampingi Wakil Ketua Alia Efendi Dt. Bijayo Nan Mudo dan H. Muhammad Fadhlil Abrar, Lc. dihadiri Bupati Lima Puluh Kota H. Safni, Wakil Bupati Ahlul Badrito Resha, Forkopimda dan Tokoh Masyarakat Direktur Advokasi Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Brigjen Pol Drs. Jafriedi, MM.
Ketua DPRD Lima Puluh Kota Doni Ikhlas, SH, M.Si mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan peluang dan mengatasi setiap tantangan yang ada untuk menjadikan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai daerah wisata unggulan, maju, mandiri dan sejahtera.
Ia menyebut, bahwa kedepannya perlu adanya organisasi atau wadah untuk menjalin komunikasi yang lebih aktif dengan perantau. Agar kontribusi perantau terkelola lebih terarah dan berdampak terhadap pembangunan daerah.
Selai itu, pembangunan infrastruktur penunjang wisata menurut Doni juga perlu ditingkatkan, seperti fasilitas umum yang belum lengkap, peningkatan SDM, minimnya ivent berskala nasional/Internasional serta belum adanya komitmen bersama pemangku kepentingan dalam hal penegakkan hukum untuk pariwisata.
Dalam pidatonya, Bupati Safni menegaskan pentingnya perubahan paradigma pembangunan yang menitikberatkan pada kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat pemerintah, swasta, akademisi, dan generasi muda untuk bersama-sama membangun daerah yang bermartabat, maju, dan berkelanjutan.
“Transformasi adalah sebuah keharusan. Jika kita tidak berubah, maka kita akan tertinggal,” ujar Safni didepan pimpinan dan anggota DPRD serta puluhan masyarakat yang hadir.
Ia juga menekankan bahwa kemajuan fisik harus dibarengi dengan pelestarian nilai-nilai budaya Minangkabau agar identitas lokal tetap menjadi pijakan dalam setiap langkah pembangunan.
Sementara itu mewakili tokoh masyarakat Lima Puluh Kota, Brigjen Pol Jafriedi menyampaikan pandangannya terhadap posisi strategis Lima Puluh Kota dalam konteks pembangunan nasional dan tantangan global. Ia memuji tema hari jadi tahun ini, “Bertransformasi Menjadi Kabupaten Lima Puluh Kota Bangkit”, sebagai ajakan yang relevan untuk menghadapi masa depan.
“Transformasi bukan sekadar perubahan, tetapi keberanian untuk menjemput masa depan. Potensi besar daerah ini harus dimanfaatkan secara bijaksana agar berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Jafriedi juga menyoroti berbagai tantangan global seperti krisis ekonomi, depresiasi rupiah, dan potensi meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK). Untuk itu, ia mendorong penguatan sumber daya manusia, sinergi lintas sektor, serta pembangunan berbasis potensi lokal sebagai strategi menghadapi tekanan ekonomi global.
Menurutnya, sektor-sektor unggulan seperti pertanian, UMKM, dan pariwisata budaya perlu mendapat perhatian lebih melalui integrasi budaya dan ekonomi serta kerja sama antardaerah.
“Bangkitnya sebuah kabupaten sangat ditentukan oleh kualitas manusianya. Mari jadikan generasi muda sebagai agen transformasi itu sendiri,” ucapnya.
Peringatan hari jadi ke-184 ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen pembangunan dan memperkuat kepercayaan diri daerah dalam bersaing di level regional maupun nasional.
Sementara itu Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi, diwakil Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra, Ahmad Zakri, menyampaikan ucapan selamat Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota Ke-184. Dia mengingatkan perayaan ini bukanlah hanya sekedar seremonial belaka, tetapi ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Saat moment hari jadi inilah kita memerlukan suatu tindakan dan jiwa besar untuk mengkaji kembali tentang apa-apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita lakukan sebagai antisipasi terhadap masalah yang muncul dimasa mendatang,” ujarnya.
Peristiwa peringatan hari jadi katanya juga sekaligus mengingatkan bahwa pemerintah dibentuk untuk melayani masyarakat. Selain itu katanya, juga harus mampu memahami dan menempatkan momen hari jadi sebagai momentum untuk melakukan perenungan yang mendalam. Bukan saja dilihat dari segi ceremoni semata.(***)