Oleh : Vito Erwansyah
( Ketua Dema STAI SNI 2023 – 2024 )
“Kata-Kata Melakukan Dua Hal Utama: Menyediakan Makanan Bagi Pikiran dan Menciptakan Cahaya Bagi Pemahaman dan Kesadaran.” Jim Rohn.
Berbicara tentang Guru yang Profesional mestinya tidak terlepas dari kemampuannya dalam ber Public Speaking, karena seorang guru juga berperan sebagai Objek dan subjek dalam pembelajaran.
Seperti yang telah kita tahui, bahwasanya mempunyai skill ber public speaking , merupakan suatu keharusan yang harus di miliki oleh semua profesi, terlebih lagi bagi seorang Guru yang mempunyai peran Fundamental untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, dengan kata lain untuk mencerdaskan kehidupan suatu bangsa maka seorang guru dituntut untuk cerdas terlebih dahulu.
Banyak sekali orang mengatakan untuk menguji kecerdasan seseorang lihatlah ketika dia berbicara, dan disini kita akan mencoba merelevansikan peran guru dan kemampuam Public Speaking.
Keterampilan berbicara merupakan salah satu seni dalam berkomunikasi. Seorang guru yang baik harus memiliki keterampilan komunikasi secara empatik, efektif, sopan dan santun. Tidak hanya itu keterampilan dalam berkomunikasi seorang guru masuk dalam dua aspek standar kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial.
Kemampuan komunikasi yang baik ini sering dikaitkan dengan keterampilan public speaking. Apa itu public speaking? Public speaking adalah kemampuan atau seni berbicara yang dimiliki oleh seseorang dalam menyampaikan atau mempresentasikan sebuah topik di depan umum. Kunci dari keterampilan public speaking adalah bagaimana seseorang tersebut dapat berbicara dengan baik dan terstruktur sehingga setiap gagasan yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh audiens. Keahlian public speaking tidak hanya bagaimana berbicara saja tetapi juga harus diiringi dengan kepercayaan diri, body language, keyakinan dan pembawaan yang baik sehingga membuat audiens merasa nyaman.
Seorang guru yang setiap hari harus menyampaikan materi pelajaran dan pesan-pesan pendidikan kepada siswa dituntut untuk mampu memiliki keterampilan public speaking yang baik. Dengan kemampuan public speaking yang baik, guru pintar dapat lebih mudah dalam menghadapi situasi yang tidak terduga sebelumnya. Selain itu, pentingnya public speaking bagi guru adalah segala materi pelajaran dan informasi yang disampaikan kepada siswa akan lebih mudah diterima dan dipahami dengan baik.
Bagi seorang guru public speaking bukan hanya sekedar keterampilan tambahan semata, tetapi adalah sebuah kunci untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif serta menarik perhatian dan mempertahankan motivasi peserta didik. penyampaian materi yang selalu serius, guru dapat kehilangan koneksi dengan peserta didik dan memicu kejenuhan dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan penurunan motivasi belajar.
Seorang guru yang memiliki public speaking yang baik tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Guru yang mampu memformulasikan keterampilan public speaking dengan materi pelajaran, tentu akan merangsang pemahaman yang lebih dalam serta mempertahankan minat dan motivasi peserta didik.
Guru adalah pemimpin di sebuah kelas yang bukan hanya penyampai informasi, dengan keahlian public speaking seorang guru bisa menciptakan lingkungan belajar yang efektif yang mendukung pertumbuhan dan eksplorasi peserta didik. kemampuan dalam penyampaian materi yang menarik dan jelas sangat memungkinkan guru dalam membangun hubungan emosional dengan peserta didik untuk pembelajaran yang berkelanjutan.
Dengan keahlian public speaking yang baik guru dapat menggunakan beragam teknik komunikasi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan metode belajar yang berbeda-beda.
Di samping itu, keterampilan public speaking yang baik juga mempersiapkan guru dalam situasi apapun seperti di kehidupan sosial atau dalam masyarakat, kemampuan untuk komunikasi dengan percaya diri dan menarik perhatian pendengar merupakan sebuah aset yang sangat berharga dalam membangun reputasi profesional bagi seorang guru***