DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Pengadilan Agama Kota Padang Catat Terjadi Lonjakan Angka Perceraian Pasca Idul Fitri 2023
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Daerah > Padang > Pengadilan Agama Kota Padang Catat Terjadi Lonjakan Angka Perceraian Pasca Idul Fitri 2023
DaerahHeadlinePadang

Pengadilan Agama Kota Padang Catat Terjadi Lonjakan Angka Perceraian Pasca Idul Fitri 2023

asribel Published Mei 1, 2023
Share
SHARE

DigIndonews.com, Padang – Pengadilan Negeri Agama Kota Padang mencatatkan terjadinya lonjakan angka perceraian pasca lebaran Idul Fitri 2023. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pengadilan Agama Kota Padang Nursal saat di konfirmasi awak media.

“Pasca lebaran 2023, Pengadilan Negeri Agama menangani angka perceraian hingga mencapai 100 pasangan perhari. Hal ini berbeda sebelumnya, sebelum lebaran 2023 Pengadilan Negeri Agama mengurusi hanya 60 kasus perceraian saja setiap hari,” jelasnya saat di konfirmasi awak media.

Nursal menambahkan, penyebab perceraian beragam, tetapi yang menjadi pemicunya adalah acara reuni.

“Menghadiri acara reuni salah satu indikator terjadinya perceraian yang di tangani oleh Pengadilan Negeri Agama Kota Padang,” tambahnya.

Menyikapi maraknya perceraian yang sebabkan oleh acara reuni, Sosiologi dari Universitas Negeri Padang Eka Asih Febriani S.Pd., M.Pd menjelaskan acara reuni yang menciptakan perselingkuhan bukanlah faktor utama pemicu perceraian.

Baca Juga  Gala Dinner dan Penyambutan Peserta Rakornas Geopark Indonesia Sukses Dilaksanakan

Menurutnya, faktor utama terjadinya perceraian adalah ketidakmampuan pasangan dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Eka Asih Febriani menegaskan, pemenuhan kebutuhan ekonomi bukan hanya kegagalan dalam usaha pemenuhan kebutuhan primer saja, melainkan pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersier.

“Selain terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), gagalnya usaha dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi adalah faktor utama penyebab terjadinya perceraian,” ungkapnya. Minggu (30/4)

Eka Asih Febriani menambahkan, dengan acara reuni, individu kembali mengenali lingkungan sosialnya yang dahulu.

“Dalam agenda reuni kembali terjadi interaksi sosial, apalagi lingkungan sosialnya terdahulu lebih baik dalam usaha pemenuhan kebutuhan ekonominya di banding dirinya. Perselingkuhan akan dimulai dengan proses kekaguman kepada individu lain (lawan jenis), yang berawal dari saling curhat melalui media sosial yang ada di ponsel pintar dan berlanjut kepada hubungan yang lain,” jelasnya.

Baca Juga  Pesta Narkoba Berujung Jeruji Besi, 4 Pelaku Tak Berdaya Saat Diringkus Polisi

Lebih lanjut, Eka Asih Febriani menilai, perceraian di usia muda pernikahan di sebabkan ketidakmatangan pasangan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam keluarga.

“Stigma perawan tua, menyebabkan keluarga memaksakan pernikahan terhadap anggota keluarganya. Alhasil, ketika timbul permasalahan, anggota keluarga yang dinikahkan itu, tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang bermuara kepada perceraian. Selain itu pernikahan yang dilakukan lebih berorientasi untuk menghindari prilaku menyimpang,” jelasnya.

Eka Asih Febriani menjelaskan juga, pada saat ini masyarakat tidak tabu dengan kata perceraian. Perceraian di anggap jalan keluar dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga.

“Perubahan sosial menyebabkan pergeseran makna dari perceraian di tengah masyarakat. Perceraian pada saat ini bukan lagi menjadi yang tabu untuk dilakukan. Perceraian dilakukan pada saat ini sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan, bukan lagi bentuk kegagalan yang tabu untuk dilakukan,” jelasnya.

Baca Juga  Ketum PPI apresiasi kinerja mentri KKP dalam pembarantasan mafia laut

Saat di singgung banyaknya perempuan yang mengajukan perceraian, Eka Asih Febriani menilai, pada saat ini perempuan dalam kehidupan modren mempunyai fungsi ganda, seperti mengurus rumah tangga dan pencari nafkah bagi keluarga.

“Dalam kehidupan modern, pekerja perempuan tidak takut dengan perceraian. Hal ini dikarenakan ia mampu dan tanpa ketergantungan dalam usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sosialnya. Oleh karena itu, pada saat ini perempuan mendominasi dalam mengajukan perceraian di Kantor Pengadilan Agama,” tutupnya.

 

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Airlangga Sebut Golkar Miliki Filosofi yang Sama Dengan Demokrat
Next Article Pengamat Politik Nilai Golkar dan PAN Tidak Memiliki Nama Capres Populer
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi324
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan
Istighosah Bersama Warga Demak, Kementerian PU Bergerak Cepat Atasi Banjir Rob
Tokoh Tarekat Al-Mu’min Diduga Sebarkan Ajaran Menyimpang, Masyarakat Di Minta Tunggu Keputusan Resmi MUI

Berita Terkait

Ilham Panggabean Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi dan Politik HMI Cab Medan 2025-2026
DaerahHeadlineNasional

Empat Pulau, Dua Provinsi, Satu Bangsa: HMI Medan Menjaga Otonomi Daerah dan Persatuan Bangsa

Juni 17, 2025

Raja Ampat Bukan Korban Tunggal Eksploitasi Tambang; HMI KORKOM Universitas Nasional Angkat Suaraw

Juni 15, 2025
Padang

Kuat di Barisan, Tangguh di Ekonomi: Nanda Satria Dorong Kemandirian Kader Ansor-Banser

Juni 15, 2025
Padang

Loyalitas dan Totalitas Kader Ansor-Banser Sumbar Menggema dari Balai Kota Padang

Juni 14, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?