Digindonews.com–H. Subarna, SE, M.Si. (Anggota Komisi 1 DPR RI) Hadiri kegiatan Bakti Kominfo Seminar Merajut Nurantara dengan tama Literasi Digital Dan Kecakapan Digital yang di adakan pasa via zoom meeting, Rabu, 05 Juli 2024.
Subarna mengatakan Di era digital yang semakin maju ini, literasi digital dan kecakapan digital menjadi dua keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai.
Literasi digital tidak hanya sebatas kemampuan menggunakan perangkat digital, tetapi juga mencakup pemahaman tentang bagaimana informasi digital diciptakan, disebarkan, dan diakses. Sementara itu, kecakapan digital lebih jauh lagi mencakup kemampuan untuk berinterkasi, berkomunikasi, dan berkreasi di dunia digital dengan cara yang aman dan produktif.lanjutnya
Mulai seminar ini, kita bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang pentingnya literasi digital dan kecakapan digital dalam kehidupan kita sehari -hari. Dengan literasi digital yang baik, kita dapat lebih kritis dalam mengkonsumsi informasi, menghindari hoax, dan memahami etika digital. Kata Subarna
Selaras dengan itu, Gun Gun Siswadi (Pegiat Literasi Digital) juga mengatakan Literasi digital dan kecakapan digital telah menjadi topik menarik dalam era digital ini. Masyarakat Indonesia perlu memahami literasi digital agar dapat tetap berdigital dengan baik.
Terdapat empat pilar dalam literasi digital, salah satunya adalah kecakapan digital. Dalam menghadapi era digital, Indonesia telah mengalami peningkatan pengguna internet yang mencapai 221,5 juta orang pada Januari 2014. Lanjutnya
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah memasuki era digitalisasi yang terhubung dengan berbagai aspek kehidupan, seperti Zoom dan transaksi online.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi, telah mengambil langkah untuk memperluas akses infrastruktur digital, meningkatkan sumber daya manusia, mengatur regulasi, dan mendorong adopsi teknologi oleh masyarakat. Siswandi menjelaskan
Namun, masih ada tantangan yang perlu dihadapi dalam era digital, seperti banjir informasi, konten hoax, ujaran kebencian, dan penipuan online. Oleh karena itu, penting untuk memecahkan tantangan ini bersama-sama agar bisa memanfaatkan digitalisasi secara lebih bermanfaat dan positif. Lanjutnya
Dr. Phil Panji Anugrah Permana (Akademisi Universitas Indonesia) Sebagai pemateri mengatakan Mari kita fokus untuk membahas poin-poin terkait literasi digital dan kecakapan digital tergambar dalam presentasi ini. Pembicara ingin membahas masalah-masalah empiris yang terjadi di dunia digital, seperti kejahatan digital, isu hoax, dan kebocoran data. Kemajuan teknologi memberikan manfaat yang luar biasa, namun juga membawa dampak negatif. Hal ini merupakan PR bersama untuk meningkatkan literasi digital demi mencapai Indonesia Emas 2045.
Dalam dunia digital di Indonesia, pengguna internet telah meningkat drastis dalam kurun waktu 10-11 tahun terakhir, namun ironisnya kecakapan dan literasi digital masyarakat masih rendah. Berita hoax dan kebocoran data menjadi masalah serius. Kejahatan cyber, penipuan, dan lopscaming juga marak terjadi. Data dari Kominfo melaporkan keberadaan 800 ribu situs penyebar hoax di Indonesia.
Di sisi lain, terdapat sejumlah modus penipuan di dunia digital, seperti isu hadiah palsu, penipuan belanja online, penipuan melalui media sosial, dan masih banyak lagi. Statistik menunjukkan bahwa kebanyakan penipuan berkedok hadiah, dan korban penipuan tidak hanya terbatas pada masyarakat biasa tetapi juga pada sektor lainnya lanjutnya
Keamanan digital meliputi berbagai praktik, seperti mengatur siapa yang dapat melihat informasi pribadi, tidak membuka link yang mencurigakan, menggunakan software yang legal, tidak mengumbar data pribadi di media sosial, dan tidak mudah terperdaya oleh penipuan digital. Semua ini adalah upaya pencegahan yang sangat penting dilakukan. Panji menjelaskan***