DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: MENJADI MANUSIA BARA
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Khazanah > MENJADI MANUSIA BARA
Khazanah

MENJADI MANUSIA BARA

Agus Salim Published Agustus 5, 2023
Share
SHARE

khazanah

 

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Ketika diterpa kesulitan, setiap orang pasti ingat Allah. Namun, ada saja sebagian orang yang hanya ingat ketika kesulitan itu menimpanya, jika kesulitan itu hilang ia pun membangkang dan melupakan Allah. 

 

Syahdan, Yunus a.s. mengajak kaumnya untuk beriman, namun mereka menolak dan menyombongkan diri. Maka marahlah ia dan pergi mengarungi laut dengan mengendarai kapal. Ketika kapal menjadi berat karena sarat penumpang, mereka takut seluruhnya akan tenggelam. Mereka tahu bahwa satu-satunya cara untuk mengurangi beban kapal, yakni dengan membuang salah seorang penumpangnya ke laut. Mereka terus menerus melakukan pengundian sampai pilihan jatuh kepada Yunus. Mereka pun melemparnya ke laut. Lalu ikan paus menelannya, dan membawanya ke dasar laut. 

 

Semua kejadian itu begitu cepat, Yunus berada dalam kegelapan. Dia mendengar suara-suara di sekitarnya. Ternyata itu adalah suara batu-batu kecil di dasar laut yang bertasbih memuji Allah. Maka ia pun meronta, lalu memohon dalam kegelapan, ”Tiada Tuhan selain Engkau, segala puji bagi Engkau, aku termasuk orangorang yang zalim.” Doanya itu mengetuk pintu langit, maka datanglah pertolongan Allah. 

 

Demikianlah kisah Yunus, salah seorang nabi utusan Allah. Sementara di lain waktu, Yunus yang hidup sekarang ini menuturkan: 

 

Baca Juga  MENDENGARKAN SUARA KONSUMEN 

Aku masih muda. Dalam pandanganku, hidup adalah harta yang melimpah, kasur yang empuk dan kendaraan yang mewah. Dan suatu ketika, tepatnya pada hari Jum‟at, aku duduk berbincangbincang bersama beberapa orang teman di tepi pantai. Biasa, mereka adalah sekumpulan orang yang lupa akhirat. Aku dengar seruan azan ”Mari mendirikan salat…Mari meraih kemenangan…” Demi Tuhan, bertahun-tahun aku mendengar azan, tapi aku tidak pernah mengerti apa arti kata ”kemenangan”. Setan telah menutup hatiku, hingga seruan azan seakan menjadi bahasa asing yang tidak aku pahami. Orang-orang di sekitar kami menghamparkan sajadah mereka dan berkumpul untuk salat. Sedangkan kami tengah mempersiapkan perlengkapan menyelam dan tabung untuk oksigen. Bersiap-siap melakukan perjalanan bawah air. Kami mengenakan pakaian selam dan masuk ke dalam laut, berenang menjauhi pantai hingga sampai ke bawah laut. 

 

Pada awalnya, semua berjalan sesuai harapan: menyenangkan. Ketika sedang asyik-asyiknya menyelam, tiba-tiba karet yang biasa digunakan menyelam, di antara gigi dan mulutku–untuk mencegah masuknya air ke mulut  dan untuk mengalirkan udara dari tabung– sobek. Karet itu sobek tepat ketika aku menghirup udara ke dalam  paru-paru, sehingga masuklah air laut yang asin itu ke dalam paruparuku. Rasanya aku mulai sekarat. 

 

Paru-paruku mulai megap-megap mencari udara segar. Aku meronta. Di kedalaman laut itu suasana begitu gelap, sementara teman-temanku jauh dariku. Aku mulai sadar bahwa aku berada dalam bahaya. Aku akan mati! Aku mulai berteriak, aku tersedak air asin. Semua kenangan masa lalu mulai terlintas di pelupuk mata. Sejak awal teriakan, aku tahu betapa lemahnya aku. Tetesan air asin itu sengaja Allah masukkan ke dalam rongga paru-paruku untuk menunjukkan bahwa Dialah yang Maha Kuat dan Maha Perkasa. Aku percaya bahwa tidak ada tempat berlindung dari kuasa Allah kecuali pada Allah sendiri. 

Baca Juga  MENANTI KELAPANGAN 

 

Aku berusaha bergerak dengan cepat agar keluar dari air, tapi aku sudah berada di tempat yang sangat dalam. Bukan masalah sich kalau aku mati, tapi persoalannya bagaimana nanti ketika aku bertemu Allah? Jika dia bertanya tentang amalku, apa yang harus aku jawab? Yang pertama dihisab adalah salat, dan aku sudah meninggalkannya. Seketika aku teringat dua kalimah syahadat. Aku ingin melafalkannya. Mulutku berucap, ”Asyha…Tapi tenggorokanku tercekat seakan-akan sebuah tangan mencekik leherku agar aku tidak mengucapkannya. Aku berusaha sekuat tenaga mengucapkan, ”Asyha… asyha…” Hatiku mulai menjerit, ”Tuhan, beri aku kesempatan walau sesaat, sedetik, sebentar!” Tapi tidak mungkin! 

 

Aku mulai kehilangan kesadaran, aku dikepung kegelapan yang sangat asing. Inilah keadaan terakhir yang dapat kuingat. 

 

Namun rahmat Allah sangatlah luas. Tiba-tiba udara segar masuk ke rongga dadaku. Kegelapan pun menghilang. Aku membuka kedua kelopak mataku. Ternyata, salah seorang temanku memberiku nafas buatan melalui mulut dan sedang berusaha membuatku sadar. Saat itu kami masih berada di tengah laut. Aku melihat senyum di wajahnya. Aku mengerti arti senyuman itu. Kondisiku pulih. 

Baca Juga  Liga Korupsi Indonesia, Rheynald : Pertandingan Tanpa Akhir dalam Bayang-Bayang Kekuasaan

 

Hati dan mulutku berteriak, begitu pula setiap sel tubuhku, ”Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Alhamdulillah!” Aku keluar dari dalam air, menjadi pribadi yang baru. Pandanganku terhadap kehidupan telah berubah. Harihariku menjadi lebih dekat dengan Allah. Perlahan aku mengerti rahasia keberadaanku dalam hidup. Aku ingat firman Allah ”…untuk menyembah-Ku” 

 

Benar, kita tidak diciptakan sia-sia. Hari demi hari berlalu, peristiwa itu selalu kuingat. Bila ada waktu, aku pergi ke laut, aku kenakan pakaian selam kemudian menyelam seorang diri. 

 

Aku menuju tempat kejadian itu, di tengah laut, dan aku bersujud kepada Allah, dengan sujud yang tidak pernah kulakukan sepanjang hidupku, di tempat yang aku rasa tidak seorang pun sebelumku bersujud kepada Allah di sana. Semoga tempat ini menjadi saksi untukku di hari kiamat nanti, lalu Allah memberiku rahmat dengan sujudku di tengah lautan itu dan memasukkanku ke dalam surgaNya.  

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#One_Hour_Awardness

#Menjadi_Manusia_Baru

 

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Muhammad Iqbal Wakil Ketua DPR RI Komisi V Hadiri Peresmian Pamsimas di Agam
Next Article BERCERAMAH SELAMA LIMA PULUH TAHUN BAIK ADA YANG MENDENGAR ATAU TIDAK
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi324
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan
Istighosah Bersama Warga Demak, Kementerian PU Bergerak Cepat Atasi Banjir Rob
Tokoh Tarekat Al-Mu’min Diduga Sebarkan Ajaran Menyimpang, Masyarakat Di Minta Tunggu Keputusan Resmi MUI

Berita Terkait

Raja Ampat Bukan Korban Tunggal Eksploitasi Tambang; HMI KORKOM Universitas Nasional Angkat Suaraw

Juni 15, 2025
SolokKhazanah

Momentum Idul Adha, PC GP Ansor se-Sumbar Pererat Spirit Perjuangan dan Ukhuwah Lewat Ziarah Ulama

Juni 8, 2025
Khazanah

Jelang Idul Adha, GP Ansor Sijunjung Gelar Aksi Bersih-Bersih Masjid di Pelosok

Juni 5, 2025

Opini Tak Berdasar Bisa Lukai Keadilan, Mari Percaya pada Proses Hukum

Juni 2, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?