Post Views: 200
Digindonews.com—Kemkominfo RI gelar Forum Diskusi Publik bersama Farah Puteri Anggota DPR RI dengan tema “Radikalisme, Remaja dan Internet” kegiatan ini dilakukan secara online via platform zoom meeting pada Jum’at (21/06/24).
Kegiatan ini dihadiri Farah Puteri Nahlia (Anggota Komisi 1 DPR RI), Drs. Sadjan, M.Si. (Pegiat Literasi Digital), dan Bimo Nugroho (Deputi I Asian African Youth Government).
“Dalam pembicaraan mengenai internet, kita harus menyadari bahwa internet memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah mendukung peningkatan kualitas anak muda. Namun, kita juga perlu mencegah atau meminimalisir dampak negatif, seperti potensi keterpaparan anak muda terhadap paham intoleransi dan radikalisme”, ujar Farah.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah keterpaparan anak muda terhadap radikalisme. Badan Penanggulangan Terorisme (BPT) telah berulang kali mengajak agama, ustad, kyai, dan tokoh agama untuk mengajarkan pentingnya perilaku toleransi anti-radikalisme dan anti-terorisme kepada generasi muda. Lembaga pendidikan juga menjadi fokus dalam upaya ini.
STAA Institute, sebagai salah satu NGO yang peduli terhadap isu intoleransi dan radikalisme, telah melakukan banyak kajian terkait masalah ini.
Hasil survei menunjukkan bahwa ada masalah dalam pemahaman guru agama mengenai toleransi. Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa ada persentase mahasiswa dan pelajar SMA yang setuju dengan jihad untuk menegakkan negara Islam atau Khilafah. Temuan lainnya menunjukkan bahwa nilai empati eksternal dan internal yang tidak stabil ditemukan di kalangan mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan.
Data dan temuan ini memberikan gambaran fenomena yang terjadi di tengah generasi muda. Kami juga perlu memperhatikan kehilangan nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Perhatian serius diperlukan, bukan hanya dalam penerapan nilai Pancasila, tetapi juga dalam pengetahuan generasi muda tentang teks Pancasila.
“Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil sangat dibutuhkan dalam mengatasi persoalan ini”, sebut Farah.
“Kami mengajak semua pihak untuk memberi perhatian pada isu ini, karena anak muda akan menjadi pemimpin bangsa dan negara di masa depan. Mari kita menjaga Goals Indonesia Emas 2045 mulai dari sekarang”, ajaknya.***