Digindonews.com — Kresna Dewanata Phrosakh (Anggota Komisi 1 DPR RI) mengisi materi tentang “Keamanan Berinternet: Mencegah Penipuan di Ranah Digital” dalam webinar yang diadakan kementrian Kominfo RI melalui daring aplikasi Zoom meeting, Rabu, 31 Januari 2024.
Dalam pemaparannya, Kresna menyampaikan bahwa salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah keamanan data pribadi. Data pribadi yang tidak dijaga dengan baik dapat menjadi sumber informasi bagi penipu untuk melakukan aksi mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk senantiasa menjaga kerahasiaan informasi pribadi, seperti nomor identitas, alamat, dan informasi penting lainnya. Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun online, serta hindari membagikan informasi pribadi melalui pesan atau email yang tidak terenkripsi.
Selain itu, penting untuk memahami dan mengenali modus penipuan yang umum terjadi di internet. Penipuan melalui email atau pesan teks yang mengaku berasal dari institusi keuangan atau layanan online populer seringkali menjadi metode yang digunakan oleh penipu. Oleh karena itu, selalu lakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum memberikan informasi atau mengklik tautan yang diterima melalui email atau pesan. Ingatlah bahwa lembaga keuangan atau layanan online terkemuka tidak akan meminta informasi pribadi melalui email atau pesan tanpa konfirmasi yang jelas.
Selain mengamankan data pribadi, penggunaan perangkat lunak keamanan yang terkini juga sangat penting. Pastikan perangkat lunak antivirus dan antispyware selalu diperbarui secara teratur untuk melindungi sistem dari ancaman berbahaya. Selalu aktifkan firewall pada perangkat, baik itu komputer atau smartphone, untuk mengontrol akses yang masuk dan keluar dari perangkat. Tindakan ini dapat memberikan lapisan perlindungan ekstra untuk mencegah peretasan dan serangan malware.
Penting untuk tetap waspada terhadap tautan atau lampiran yang mencurigakan. Jangan asal mengklik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Modus penipuan seringkali menggunakan teknik phishing untuk mendapatkan informasi sensitif. Validasi sumber sebelum membuka tautan atau lampiran dapat membantu menghindari jebakan penipu.
Senada dengannya, Dr. Verdy Firmantoro, M.I.Kom. (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya) memaparkan bahwa Penting untuk diingat bahwa teknologi keamanan seperti antivirus dan firewall juga harus diterapkan dengan baik. Mahasiswa ilmu komunikasi perlu memahami bahwa melindungi perangkat dari malware dan serangan cyber merupakan langkah proaktif dalam mencegah potensi penipuan. Selain itu, memastikan bahwa perangkat lunak dan sistem operasi selalu diperbarui juga dapat menjadi benteng pertahanan yang kuat terhadap ancaman keamanan digital.
Keamanan berinternet juga melibatkan etika penggunaan internet yang baik. Dosen ilmu komunikasi dapat membahas pentingnya memahami dan menghormati privasi orang lain dalam dunia maya. Mahasiswa perlu menyadari bahwa perilaku online mereka dapat memiliki dampak nyata pada keamanan pribadi dan juga keamanan orang lain. Oleh karena itu, adopsi etika digital yang baik dapat membantu menciptakan lingkungan internet yang lebih aman dan positif. ***