DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Kementerian Kominfo RI Angkat Tema “Etika Berpendapat di Media Sosial” dalam Webinar Barang Legislator 
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Nasional > Kementerian Kominfo RI Angkat Tema “Etika Berpendapat di Media Sosial” dalam Webinar Barang Legislator 
Nasional

Kementerian Kominfo RI Angkat Tema “Etika Berpendapat di Media Sosial” dalam Webinar Barang Legislator 

Redaksi Published Februari 8, 2024
Share
SHARE

Digindonews.com — Kementerian Kominfo RI gelar webinar bareng Legislator kali ini bincang soal Etika Berpendapat di Media Sosial bersama Tofan Maulana (Anggota Komisi 1 DPR RI), melalui platform digital Zoom meeting, Senin, 29 Januari 2024.

Tofan Maulana menyampaikan bahwa Etika berpendapat di media sosial merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar interaksi online berjalan dengan baik. Salah satu poin utama dalam etika berpendapat adalah menjaga kehormatan dan menghindari penggunaan bahasa kasar atau merendahkan.

“Dalam berpendapat, penting untuk memahami bahwa orang memiliki beragam pandangan dan pengalaman, sehingga saling menghormati perbedaan pendapat adalah kunci. Menghindari penyebaran informasi palsu juga menjadi tanggung jawab kita sebagai pengguna media sosial. Dalam hal ini, penting untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya agar tidak menyebarkan hoaks atau berita palsu,” ujarnya.

Baca Juga  Kresna Sebut Perlu Masifkan Gerakan Literasi Digital Hingga ke Daerah 3 T

Selain itu, ia Tofan menambahkan bahwa etika berpendapat juga mencakup tanggung jawab terhadap dampak psikologis yang bisa timbul dari komentar atau tulisan yang kita bagikan. Kita perlu memastikan bahwa pendapat yang diungkapkan tidak merugikan atau melukai perasaan orang lain. Dengan menjaga etika berpendapat di media sosial, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih positif dan konstruktif bagi semua pengguna. Mungkin itu saja dari saya. Terima kasih atas waktunya.

Selanjutnya, Dr. Phil Panji Anugrah Permana (Dosen Departemen Ilmu Politik FISIP UI) memaparkan bahwa berbicara tentang etika di media sosial, hal pertama yang perlu dipahami adalah pentingnya menghormati keberagaman pendapat. Dalam lingkungan digital yang serba cepat dan beragam, kita harus bisa menghargai perbedaan pandangan tanpa mengorbankan rasa saling hormat. Poin penting lainnya adalah kehati-hatian dalam menyebarkan informasi. Sebelum membagikan suatu berita atau pandangan, penting untuk memastikan keabsahan dan kebenaran informasi tersebut. Dengan demikian, kita dapat mencegah penyebaran berita palsu yang dapat merugikan individu atau kelompok.

Baca Juga  DPR RI Christina Aryani: Literasi Data Pribadi perlu Digaung-gaungkan

Pentingnya beretika di dunia digital semakin diperkuat oleh dampak besar yang dapat dihasilkan oleh unggahan dan komentar di media sosial. Apa yang kita sampaikan secara online dapat memengaruhi opini publik, memicu perdebatan, atau bahkan merugikan reputasi seseorang. Oleh karena itu, menjaga etika berpendapat di media sosial bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab sosial. Keberhasilan komunikasi online yang etis akan menciptakan lingkungan yang lebih positif dan produktif.

Intinya, menjaga etika berpendapat di media sosial menjadi suatu keharusan di era digital ini. Pertumbuhan pesat dunia digital membawa tantangan besar, tetapi dengan kesadaran akan pentingnya beretika, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman, santai, dan bermanfaat. Oleh karena itu, setiap individu perlu mengambil peran aktif dalam mempromosikan etika berkomunikasi di media sosial, sehingga kita dapat bersama-sama membentuk dunia digital yang lebih baik dan bermartabat. ***

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Serahkan 412 Petikan SK PNS, Bupati Safaruddin Minta Pegawai Ubah Paradigma Reformasi Birokrasi
Next Article Literasi Digital, Kresna: Pentingnya Pahami Dampak dari Setiap Komentar yang Diungkapkan di Platform Online
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah857
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota388
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi461
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah182
  • Lifestyle112
  • Nasional786
  • Olahraga75
  • Opini164
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik252
  • Uncategorized225
  • Video15

Berita Lainnya

Membanggakan! Tim Bola Basket Putri BRI Raih Juara 3 di Liga Jasa Keuangan 2025
Diskusi Panel ISF 2025 tentang Pertanian Soroti Kolaborasi Menuju Ketahanan Pangan
BRI Branch Office Otista Ramaikan ‘Hajatan Otista’, Sinergi Pererat Silaturahmi dan Digitalisasi Layanan
BRI Dorong Literasi Keuangan Aparatur Negara Lewat Sosialisasi di Bea Cukai

Berita Terkait

Nasional

KOMISI PEMILIHAN HIMPUNAN FISIP UNAS MENGURANGKAN NILAI-NILAI SEMANGAT BERDEMOKRASI

Oktober 9, 2025
Nasional

HMI Cabang Singkawang Ajak Mahasiswa Dalam Penyampaian Aspirasi Secara Damai

Oktober 4, 2025
Nasional

Pakar: Keluarga Jadi Garda Depan Lindungi Anak di Era Digital

Oktober 3, 2025
Nasional

Havizd: Pentingnya Peran Intelektual Muda Dalam Mewujudkan Stabilitas Harkamtibmas

Oktober 3, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?