DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Kegiatan Pendidikan Pemilih digelar KPU Untuk Pemilih Strategis Dan Rentan Di Daerah 3T di Banggai, Sulawesi Tengah
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Nasional > Kegiatan Pendidikan Pemilih digelar KPU Untuk Pemilih Strategis Dan Rentan Di Daerah 3T di Banggai, Sulawesi Tengah
Nasional

Kegiatan Pendidikan Pemilih digelar KPU Untuk Pemilih Strategis Dan Rentan Di Daerah 3T di Banggai, Sulawesi Tengah

Redaksi Published Oktober 21, 2024
Share
SHARE

Digindonews.com — 8 Oktober 2024, KPU adakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pasca Pemungutan Suara Untuk Pemilih Strategis Dan Rentan Di Daerah 3T di Banggai, Sulawesi Tengah.

Salah satu narasumber yaitu; Arif Susanto (Analis Politik Exposit Strategic) Pilkada serentak 2024 merupakan momen penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Suksesnya penyelenggaraan Pilkada ini tidak hanya bergantung pada kesiapan teknis penyelenggara, tetapi juga pada pemahaman dan partisipasi aktif masyarakat. Sebagai analis politik, saya ingin menekankan bahwa pemilu yang berintegritas adalah fondasi utama bagi tercapainya demokrasi yang sehat. Beberapa poin kunci yang harus kita pahami dalam mewujudkan Pilkada yang sukses antara lain meliputi kerangka hukum yang komprehensif, administrasi yang transparan, serta partisipasi yang meluas dari seluruh kalangan masyarakat.

Pilkada 2020 memberikan beberapa pelajaran penting bagi kita. Partisipasi pemilih saat itu mencapai angka 76,9%, yang menunjukkan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi. Ini adalah bukti bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting. Namun, kita juga harus waspada terhadap berbagai pelanggaran yang terjadi selama masa kampanye, seperti yang dicatat oleh Bawaslu, terdapat 1.448 pelanggaran dalam kampanye tatap muka. Hal ini menandakan bahwa meskipun antusiasme tinggi, aturan main yang jelas dan sanksi yang tegas harus tetap diterapkan.

Pada Pilkada 2024, tantangan yang kita hadapi semakin kompleks. Di antaranya adalah keserentakan penyelenggaraan, netralitas penyelenggara negara, politik uang, hingga politik kebencian. Semua ini adalah ancaman nyata bagi integritas demokrasi kita. Keserentakan dalam penyelenggaraan dapat menjadi tantangan besar karena menyatukan banyak daerah dalam satu waktu memerlukan kesiapan infrastruktur, logistik, serta sumber daya manusia yang mumpuni. Begitu juga netralitas penyelenggara negara yang harus dijaga, agar hasil pemilihan benar-benar mencerminkan suara rakyat, bukan hasil dari intervensi pihak-pihak tertentu.

Baca Juga  Sosial Media Bukan Hanya Tempat Hiburan Tapi Juga Mendakwahkan Agama Islam

Politik uang dan politik kebencian juga masih menjadi momok dalam setiap pemilu. Politik uang merusak esensi demokrasi karena mengubah pemilih menjadi objek transaksi politik. Kita harus mengedukasi masyarakat bahwa suara mereka tidak bisa dibeli dan bahwa pemimpin yang baik tidak akan menggunakan uang untuk mendapatkan dukungan. Politik kebencian, di sisi lain, membahayakan persatuan kita sebagai bangsa. Penyebaran isu-isu yang memecah belah, berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), harus ditindak tegas karena ini adalah cara termudah untuk merusak kohesi sosial.

Penguatan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan Pilkada juga menjadi isu strategis. Teknologi dapat memudahkan proses pemungutan suara, penghitungan hasil, hingga penanganan perselisihan. Namun, kita juga harus waspada terhadap risiko keamanannya. Serangan siber dan penyebaran informasi palsu (hoaks) dapat merusak proses demokrasi. Oleh karena itu, perlu ada langkah-langkah pencegahan yang ketat dan sistematis agar teknologi benar-benar berperan sebagai alat bantu yang memudahkan, bukan sebagai ancaman baru.

Baca Juga  Din Syamsuddin: Wasatiyat Islam Adalah Solusi Kerusakan Peradaban

Senada dengannya, Dr. Nisbah, M.Si. (Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Tengah) Pemilu dan Pilkada adalah wujud nyata dari kedaulatan rakyat. Melalui mekanisme pemilihan ini, masyarakat secara langsung memilih pemimpin mereka. Penting untuk dipahami bahwa Pemilu bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang menciptakan kesempatan yang setara bagi seluruh warga negara untuk berpartisipasi aktif, termasuk perempuan. Di sinilah peran penting perempuan dalam politik harus kita dorong lebih kuat lagi.

Berdasarkan data, perempuan sering kali menjadi mayoritas dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di berbagai daerah. Ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kekuatan politik yang signifikan dan bisa menjadi penentu hasil Pemilu. Namun, tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana memastikan bahwa perempuan tidak hanya berpartisipasi sebagai pemilih, tetapi juga turut serta sebagai calon yang bisa mewakili kepentingan mereka sendiri.

Sistem politik yang ada saat ini, meskipun sudah memberikan hak yang sama kepada perempuan, masih belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan perempuan.

Kita masih melihat adanya ketimpangan gender dalam pengambilan keputusan politik. Oleh karena itu, KPU terus mendorong agar partai politik mematuhi kebijakan afirmasi, yaitu dengan mencalonkan minimal 30% perempuan dalam daftar calon legislatif. Ini adalah langkah awal yang penting untuk meningkatkan representasi perempuan di parlemen.

Baca Juga  KMHDI Desak Transparansi dalam Kasus Korupsi Pertamina: Integritas Perusahaan Harus Dijaga

Keterlibatan perempuan ini sangat spenting, Karena dalam banyak isu seperti kesehatan reproduksi, kesejahteraan keluarga, dan pendidikan anak, perempuan memiliki perspektif yang berbeda dan sering kali lebih mendalam. Ketika perempuan memiliki peran dalam pengambilan keputusan, kebijakan yang dihasilkan akan lebih inklusif dan berpihak pada kesejahteraan seluruh masyarakat, bukan hanya sebagian golongan.

Namun, tentu saja ada tantangan yang harus hadapi. Hambatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam politik tidak hanya berasal dari kurangnya dukungan partai politik, tetapi juga dari budaya politik yang masih patriarkal. Banyak perempuan yang merasa terpinggirkan dalam sistem yang cenderung didominasi laki-laki, baik dalam proses seleksi kandidat maupun dalam penempatan posisi strategis di partai.

Untuk itu, penting bagi kita semua, baik penyelenggara Pemilu, partai politik, maupun masyarakat, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi perempuan. Ini bisa dilakukan dengan meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan politik, memperluas jaringan pendukung perempuan di politik, serta mendorong partai politik untuk lebih tegas dalam mengimplementasikan kebijakan keterwakilan perempuan.***

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pasca Pemungutan Suara untuk Pemilih Strategis Dan Rentan Di Daerah 3T, Pemilu Serentak 2024
Next Article Rekomendasi Tas Multifungsi, Tas Dengan Berbagai Cara Pemakaian!
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah839
    • Agam14
    • Bukit Tinggi13
    • Limapuluh Kota388
    • Padang26
    • Payakumbuh25
    • Solok63
  • Ekonomi396
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah177
  • Lifestyle112
  • Nasional769
  • Olahraga75
  • Opini159
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik251
  • Uncategorized203
  • Video15

Berita Lainnya

BRI Finance Sambut Positif Kebijakan DP Ringan untuk Dorong Pembiayaan
Tomat: Superfood yang Terlupakan, Kembali Mengukir Tren Gaya Hidup Sehat
Agustus 2025: Belanja Online Indonesia Tunjukkan Pertumbuhan Pesat; Fashion Jadi Pendorong Utama
Tomat untuk Jantung Sehat: Satu Buah, Seribu Manfaat

Berita Terkait

Forum Sinergy Pemuda Nusantara Gelar Talk Show Politik Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045

Agustus 24, 2025
Nasional

Pemkot Yogyakarta Hadiri Harmonisasi Raperda Rumah Susun di Kanwil Kemenkumham DIY

Agustus 23, 2025
Nasional

Mengawal Kinerja, Merawat Negeri: Dukungan Forum Kebangsaan untuk Bupati Ngawi

Agustus 21, 2025
Nasional

CSI : Copot Wamenaker Immanuel Ebenezer, Presiden Prabowo Harus Pilih Pengganti yang Profesional

Agustus 21, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?