Post Views: 188
Digindonews.com — Kementerian Kominfo adakan webinar forum diskusi publik tentang Lindungi Anak dari Bahaya Predator Digital bersama legislator Anggota Komisi I DPR RI Kresna Dewanata Phrosakh, gelar melalui daring dengan platform digital Zoom meeting, Jumat, 22 Maret 2024.
Materi yang disampaikan Kresna bahwa bahaya predator anak melalui media online ini sangat luar biasa sekali. Kita tahu sendiri bahwa anak -anak kita sudah tidak bisa dihindari pasti bermain game online, kemudian bermain media sosial, dan tentunya dalam beberapa kegiatan pasti membutuhkan yang namanya internet, baik itu kegiatan di sekolah maupun kegiatan -kegiatan dalam bersosialisasi yang lainnya.
Sebagai orang tua tentunya sangat wajib sekali. Pertama, wajib untuk melihat digital, tentunya literasi digital kita kita harus tingkatkan agar kita tidak tertinggal dengan kemampuan anak kita dalam mengerti terkait dengan masalah di dunia digital. Jadi jangan sampai kita hanya memberikan gadget saja tanpa ada pengawasan maupun kita tidak tahu sebetulnya apa yang dilakukan oleh anak -anak kita di dunia online.
Beliau menjelaskan ketika seperti game online mungkin anak -anak kita hanya terlihat bermain saja tetapi di situ ada fitur terkait dengan chat, kemudian fitur terkait dengan ngobrol, kemudian ada sekali banyaknya fitur -fitur yang mungkin itu juga menjadi pemicu ketika para predator anak ini bisa melihat kegiatan kita. Kemudian kita harus mengajak terkait dengan bagaimana anak -anak kita tidak memiliki jam yang sama dalam bermedia sosial, kemudian bermain game online, tentunya harus secara aja harus kita batasi, kemudian tidak mungkin harus kita samakan terkait dengan waktunya. Yaitu contohnya jika dia hari Senin biasa bermain mulai pukul 3 sore sampai pukul 4 sebelum mereka berangkat ngaji, tentunya harus diajak, tidak boleh. Kadang -kadang juga harus jam 5 sampai jam 6 sebelum sholat maghrib.
Sehingga kegiatan anak -anak kita tidak bisa dideteksi karena untuk memegang gadget anak -anak kita itu secara aja tidak memiliki waktu yang konsisten. Sehingga biasanya predator -predator anak itu melihat perilaku anak -anak atau calon korbannya itu melalui perilakunya yang secara konsisten dilihat dari media sosialnya, kemudian waktu upload -nya, waktu main di media sosialnya, waktu main game-nya. ***