Oleh: Zikra Delvira
DigIndonews.com, Jakarta – Namanya Bima Lharienza, atau akrab dipanggil Bima. Pemuda asli Batusangkar ini, kini terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Ilahiyat, Bartin University, Turki. Meski masih berusia 19 tahun, sebagai perantau di negeri yang jauh, Bima justru memutar otaknya dan melihat peluang untuk memulai usahanya meski secara sederhana.
Bima membuka pre-order nasi padang di tempat ia berkuliah kini. Diakuinya ia memang suka berbisnis. “Dari awal kuliah saya sudah merencanakan akan berjualan nasi padang, karena orang-orang Indonesia di Turki pasti kangen dengan yang namanya nasi padang,” tuturnya. Ditambah Bima memang pandai dalam memasak makanan minang. Seporsi nasi padang dijualnya seharga 35 lira atau setara dengan 32.000 rupiah.
Diakui Bima, selain karena berasal dari keluarga pedagang serta banyaknya dorongan dan dukungan dari teman-temannya, makin memantapkan Bima untuk memulai usahanya. Bima kemudian mengajak beberapa orang teman untuk bergabung di usahanya. “Kami berkali-kali mencoba resep makanan minang dengan keterbatasan bumbu disana,” pungkas Bima.
Perjalanan tak selalu mulus. Tantangan dan kendala harus dihadapi, seperti complain dari pembeli, ataupun orderan yang sepi. Namun bagi Bima dan teman-temannya, dengan berjualan nasi padang memberikan mereka pengalaman berbisnis yang langka.
Mereka juga mendapatkan makin banyak relasi karena berjualan, dan tentunya memperoleh tambahan uang saku sehingga sedikit banyaknya bisa meringankan beban orangtua. Bima juga senang karena dapat mengharumkan dan memperkenalkan diri kepada dunia yakni sebagai orang Minangkabau
Usaha pre-order nasi padang ini belum dijalankan Bima dan teman-temannya tiap hari. Mereka disibukkan dengan jadwal kuliah dan dan hanya berjualan di akhir pekan saat liburan. Kuliah bagi mereka tetap yang utama. “Selama kuliah di Turki, selain mendapatkan ilmu, tentunya juga mendapatkan pengalaman yang berharga, selain mental juga ikut tertempa. Berkuliah di sini jadi membuat saya dapat melihat perbedaan budaya dan karakter bangsa di Turki,” ujar Bima.
Untuk ke depannya Bima mengaku bahwa punya beberapa rencana terkait ide usaha yang akan dijalankannya yang berhubungan dengan Turki. Mulai dari keinginan untuk menjadi pemandu tour travel, exportir, guru bahasa, dan lainnya.