Jakarta – Koalisi Mahasiswa Indonesia Untuk Reformasi Birokrasi menyampaikan keprihatinan atas menghilangnya pemberitaan kasus dugaan penyalahgunaan wewenang oleh ASN David Yama di sejumlah media online. Padahal, berita tersebut baru tersebar kurang dari dua hari sebelum ditakedown secara serentak.
Koordinator Koalisi, Abdul Razaq, menyebut kuat adanya intervensi dari pihak terlapor. Ia menegaskan bahwa ini bukan sekadar dugaan atau tuduhan, karena pihaknya sudah mengantongi bukti yang menunjukkan penyalahgunaan wewenang oleh David Yama.
“Kami punya bukti, bukan hanya asumsi. Ada buku tamu dan surat tugas yang diterbitkan sendiri oleh David Yama untuk istrinya. Ini jelas penyalahgunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi,” tegas Razaq dalam keterangannya, Kamis (24/7).
Razaq juga menilai hilangnya pemberitaan ini sebagai bentuk upaya membungkam ruang publik dan meredam kebenaran. Ia memastikan Koalisi akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan tegas dari instansi terkait.
“Tidak ada yang kebal hukum di negeri ini. Bila seseorang sudah melanggar etik dan menyalahgunakan jabatannya, maka harus ada sanksi yang setimpal. Ini soal integritas birokrasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyerukan agar media tetap tegak dalam menyuarakan kebenaran dan tidak tunduk pada tekanan kekuasaan.
“Saya akan menunjukkan bukti-bukti ini di hadapan rekan-rekan media. Pers hari ini bukan lagi alat untuk mengamini kezaliman pemerintah!” pungkasnya.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak David Yama terkait bukti-bukti yang dimiliki Koalisi Mahasiswa.