DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Antara idealisme dan Realita : Pandangan kritis mahasiswa terhadap HMI
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Opini > Antara idealisme dan Realita : Pandangan kritis mahasiswa terhadap HMI
Opini

Antara idealisme dan Realita : Pandangan kritis mahasiswa terhadap HMI

Ade Wardana Published April 17, 2025
Share
SHARE
Muhammad Syarif (Kader HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan)
Muhammad Syarif (Kader HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan)

Di tengah dinamika kampus yang semakin kompleks, mahasiswa kini mulai mempertanyakan ulang makna keberadaan organisasi eksternal seperti HMI. Bagi sebagian orang, HMI tak lagi menjadi simbol perjuangan intelektual seperti yang digambarkan dalam sejarahnya. Justru, banyak mahasiswa melihatnya sebagai organisasi yang terlalu politis, penuh hierarki, dan kerap kali terjebak dalam kepentingan pribadi. Idealisme yang selama ini digaungkan, bagi mereka, terasa seperti slogan kosong jauh dari kenyataan di lapangan.

Sebagai generasi yang tumbuh dalam era keterbukaan informasi, mahasiswa kini lebih kritis, bahkan skeptis. Mereka tak lagi mudah percaya pada narasi besar atau romantisme sejarah tanpa melihat realitasnya secara langsung. Tapi benarkah anggapan miring itu selalu berdasar pada pengalaman pribadi? Ataukah lebih banyak dibentuk oleh opini publik, viralnya kasus-kasus negatif, atau asumsi yang menyebar di media sosial?

Baca Juga  Legislator Sebut Orang Tua Memiliki Peranan Penting Dalam Perlindungan Anak di Era Digital

Memang, kita tak bisa menutup mata dari fakta bahwa HMI punya sejarah panjang dalam dunia pergerakan. Banyak tokoh penting bangsa lahir dari proses kaderisasi organisasi ini. Tapi realitas zaman terus berubah, dan sayangnya, tidak semua organisasi mampu mengikuti perubahan itu. Isu-isu kontemporer seperti lingkungan, digitalisasi, hingga inklusivitas sering kali luput dari perhatian. Tak sedikit mahasiswa yang merasa bahwa HMI terlalu sibuk menjaga warisan masa lalu, tapi kurang relevan dengan persoalan hari ini.

Namun begitu, saya percaya bahwa tidak adil jika kita hanya menilai sebuah organisasi dari sisi negatifnya saja. HMI seperti organisasi lain diisi oleh orang-orang dengan berbagai karakter. Ada memang yang membuat citra organisasi tercoreng, tapi banyak juga kader yang bekerja dalam senyap: berdiskusi, mengabdi, dan tetap menjunjung nilai keislaman dan keindonesiaan dengan sungguh-sungguh. Hanya saja, kisah-kisah baik seperti ini jarang sekali terdengar.

Baca Juga  Kresna Anggota DPR RI Ajak Masyarakat Tidak Asal Sebar Data Pribadi

HMI bukan organisasi yang sempurna, dan memang tak perlu jadi sempurna. Yang lebih penting adalah keberanian untuk terus mengevaluasi diri dan membuka ruang bagi kritik.Bagi mahasiswa yang masih peduli pada nilai-nilai idealisme, mungkin sekarang saatnya tidak hanya mengkritik dari luar, tapi juga mulai membuka ruang dialog dan keterlibatan aktif. Karena ketika semua hanya sibuk saling menyalahkan, maka ruang transformasi itu akan hilang. Dan organisasi seperti HMI akan terus berjalan, tapi kehilangan relevansinya bukan karena tak punya sejarah, tapi karena gagal menjawab masa depan.

TAGGED:Opini
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Apresiasi Budi Arie Bentuk KopDes Merah Putih, Aktivis Pemuda: Sesuai Asta Cita Prabowo dalam Entaskan Kemiskinan Rakyat
Next Article “LKBHMI Bukittinggi Gelar Diskusi Publik : Kebebasan Sipil dan Pers di Era Prabowo”
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi326
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

Mengenal Uji Ketahanan yang Sedang Dijalani Rangkaian Trainset (TS) 20 LRT Jabodebek
Hisense Merayakan Dimulainya FIFA Club World Cup 2025™ sebagai Mitra Resmi, Menandai Tonggak Baru dalam Perjalanan Olahraga Global
INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan

Berita Terkait

Ketum PPI Bima Putra Kecam Keras Hasbiallah Ilyas: “Jangan Balik Logika, Koruptor Itu Penjahat Negara!

Juni 9, 2025
NasionalOpiniUncategorized

Menembus Nasional dari Tanah Solok: Kiprah Anak kampung di Kementerian Pertanian

Juni 3, 2025

Opini Tak Berdasar Bisa Lukai Keadilan, Mari Percaya pada Proses Hukum

Juni 2, 2025

Tantangan dan Perspektif Masa Depan Hutan Indonesia Serta Solusinya

Mei 18, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?