Padang-Prof. Ganefri, Ph.D kembali terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul ULama (PWNU) Provinsi Sumatera Barat periode 2025-2030 pada Konferensi Wilayah (Konferwil) XIII PWNU Sumbar, Sabtu/Minggu (7-8/12/2024) di Hospitality UNP, Padang.
Sebelumnya disepakati Rois Syuriah KH. Mohd. Chozin Adnan oleh utusan utusan para ulama yang disebut AHWA. Selanjutnya, yang acap disapa Buya Prof Ganefri dalam pemilihan ketua PWNU Sumbar dalam Konferwil Ke XIII secara aklamasi karena mendapatkan dukungan saat bakal calon Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar sebanya 12 suara, sedangkan Rahmat Tuanku Sulaiman mendapat dukungan 2 suara dari total PCNU yang memiliki hak suara 14 suara.
Dengan itu, sesuai dengan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama dan diplenokan dalam sidang pengesahan tara tertib pemilihan. Bahwa Bakal Calon Ketua ditetapkan sebagai Calon Ketua oleh pimpinan sidang diterangkan pada ayat 1 bahwa bakal calon ketua menjadi calon Ketua mendapat dukungan sekurang kurangnya 30% dari total suara. Artinya Prof. Ganefri melenggang secara aklamasi terpilih kembali menjadi Ketua PWNU Sumbar karena melebihi syarat calon sebanyak 86% atau 12 suara dari total pemilih 14 suara. Sementara rivalnya hanya 14% tidak mencapai dari apa yang dimaktubkan syarat untuk mencalonkan.
Sejognyanya Prof. Ganefri yang sebelumnya Ketua PWNU Sumbar periode 2019-2024, kembali dipercaya memimpin PWNU Sumbar lima tahun ke depan. Usai terpilih, Ganefri menyampaikan terima kasih kepada PCNU yang kembali mempercayakan untuk memimpin dan memajuan NU di Sumatera Barat.
“Sebelum pencalonan ketua PWNU Sumatera Barat 2025-2030 dilakukan dulu penjaringan bakal calon melalui mekanisme sebagaimana diatur pasal 26 ayat ayat 6 angka 1 yang menyatakan bahwa bakal calon harus mendapatkan suara sebanyak 30% atau 6 suara supaya lulus sebagai calon Ketua” Tutur pimpinan sidang dari PBNU
“Apa yang sudah dilakukan sebelumnya, tentu akan terus ditingkatkan. Berarti apa yang sudah kita lakukan untuk membesarkan NU selama ini mendapat kepercayaan untuk terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Mudah-mudahan dengan dukungan kita semua, NU di Sumatera Barat bisa lebih eksis dan diterima masyarakat di ranah Minang ini,” kata Ganefri, mantan Rektor UNP dua periode ini.
Untuk pengurus cabang NU di seluruh Sumbar terus melaksanakan kaderisasi dan meningkatkan nilai-nilai ke-NU-an dalam kerangka Ahlul Sunnah Wal Jamaah, tuturnya.
Ganefri juga meminta seluruh warga NU membangun Sumbar dan mendukung pasangan Mahyeldi-Vasco sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar terpilih di ajang Pilkada 2024 lalu dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan di masa mendatang.
“Seluruh pengurus PCNU se-Sumbar juga diminta membangun komunikasi yang baik dengan kepala daerah terpilih, sehingga menjadi bagian dalam partisipasi pembangunan daerah,” katanya.
Gubernur Mahyeldi pada pembukaan Konferwil menyampaikan apresiasi peran NU untuk pembangunan daerah, terutama peran pada bidang pendidikan dan ekonomi.
“Juga mengapresiasi peran NU dalam mendukung nilai-nilai budaya lokal yang berpijak pada prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. “Nilai ini sejalan dengan ajaran Islam yang ramah dan toleran, sebagaimana yang selalu digaungkan oleh NU,” kata Mahyeldi.
Kepada seluruh pengurus dan anggota NU di Sumbar, Mahyeldi menegaskan Pemprov Sumbar siap bersinergi dan berkolaborasi dengan NU untuk memajukan daerah tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi.
Konferwil XIII PWNU Sumbar dibuka Wakil Sekjen PBNU Sumbar, Suleman Tanjung, yang dihadiri Gubernur Sumbar, Mahyeldi, di jajaran PBNU hadir Rais Suryiah, Chozin Adnan, A’wan Prof. Asasriwarni, Wakil Sekjen PBNU, Syarif Munawi Wakil Bendahara Umum Azwandi Rahman.
Suleman Tanjung menyebutkan, dirinya tiga orang (Suleman, Syarif dan Azwandi) ditugaskan PBNU untuk mengawal proses pelaksanaan Konferwil. Tugas utama kami bertiga, memastikan pelaksanaan Konferwil berjalan sesuai AD ART perkumpulan. Ini sangat penting, karena akan mempengaruhi sah atau tidaknya hasil Konferwil XIII ini. Jika jalannya Konferwil tidak sesuai dengan AD ART perkumpulan, PBNU akan memintai pertanggungjawabannya.
“Konsekwensinya, kami bertiga, akan disidang majelis tahkim PBNU jika tak bekerja sesuai amanah yang diberikan,” katanya.
Suleman juga memastikan, Konferwil ini harus bebas dari intervensi pihak manapun di luar struktur organisasi. Kepengurusan PWNU Sumbar yang dipimpin Prof. Ganefri dimata PBNU terbilang berhasil.