DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Peran Invisible Hand dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Opini > Peran Invisible Hand dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Opini

Peran Invisible Hand dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global

Redaksi 2 Published April 22, 2025
Share
SHARE

Digindonews.com—Dalam buku The Wealth of Nations (1776), Adam Smith memperkenalkan konsep invisible hand, yakni gagasan bahwa individu yang mengejar kepentingan pribadi dalam pasar bebas secara tidak langsung akan menghasilkan manfaat bagi masyarakat luas.

Dalam pandangan Smith, peran negara sebaiknya dibatasi pada fungsi-fungsi dasar seperti pertahanan, keadilan, dan pembangunan infrastruktur, sedangkan aktivitas ekonomi utama sebaiknya diatur oleh mekanisme pasar.

Namun, konteks global kontemporer menunjukkan bahwa invisible hand tidak selalu bekerja secara optimal tanpa campur tangan negara. Hal ini terlihat dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump sejak kembali menjabat pada 2025.

Penerapan tarif tinggi terhadap impor, khususnya dari China, telah memicu ketegangan dagang internasional dan menggeser dinamika pasar global dari arah liberalisasi menuju proteksionisme.

Baca Juga  Menjelang 2024, Farah Anggota DPR RI Ingatkan Masyarakat Waspada Demokrasi Digital

Bagi Indonesia, yang selama dua dekade terakhir mengupayakan integrasi dalam pasar global melalui liberalisasi perdagangan dan investasi, langkah-langkah proteksionis ini memunculkan tantangan strategis.

Dampaknya tidak hanya pada perlambatan ekspor, tetapi juga pada stabilitas harga, nilai tukar, dan investasi asing langsung. Kondisi ini memperlihatkan bahwa prinsip pasar bebas yang dibayangkan Smith—di mana pasar secara otomatis menyesuaikan diri untuk mencapai efisiensi—tidak dapat berdiri sendiri dalam realitas geopolitik ekonomi modern.

Lebih jauh lagi, The Wealth of Nations sendiri sebenarnya tidak menolak peran negara sepenuhnya. Smith mengakui bahwa dalam beberapa kasus, negara perlu terlibat dalam regulasi, terutama ketika ada kekuatan pasar yang terlalu dominan atau ketika pasar gagal memenuhi kebutuhan publik.

Baca Juga  Darizal Bashir Ajak Pelaku UMKM Manfaatkan Medsos Sebagai Media Marketing

Dalam konteks Indonesia, ketimpangan kekuatan ekonomi dan dominasi oleh oligarki menunjukkan bahwa invisible hand sering kali tidak bergerak secara adil.

Oleh karena itu, dalam menghadapi tekanan eksternal seperti tarif Trump dan dinamika geopolitik global lainnya, Indonesia perlu memainkan visible hand yang cerdas. Negara harus memastikan regulasi yang adil, mendorong kemandirian industri nasional, serta melindungi pelaku usaha kecil dan menengah agar tidak terpinggirkan dalam kompetisi global yang tidak seimbang.

Prinsip invisible hand dari Adam Smith tetap relevan sebagai kerangka normatif bagi efisiensi pasar. Namun, dalam praktiknya, terutama dalam konteks ekonomi politik Indonesia yang kompleks dan ketergantungan pada pasar global yang tidak stabil, peran negara menjadi tak terhindarkan. Seperti yang tersirat dalam The Wealth of Nations, mekanisme pasar hanya akan menghasilkan keadilan sosial apabila negara hadir sebagai pengarah dan penjaga keseimbangan.

Baca Juga  Ahnaf Hizbullah Aktivis HMI jakarta asli putra daerah Bangkalan mengaspirasi langkah berani dan respon Cepat Tanggap dari Bapak PJ Bupati Bangkalan Dr. Arief M. Edi terhadap pengaduan masyarakat

Penulis : Abdul Halim Wijaya Siregar ( Founder Indonesia Membaca )

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love1
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article “DPD PAN Kota Solok Ikuti Halal Bihalal Nasional DPP PAN Bersama DPW dan DPD PAN Se-indonesia”
Next Article Nikmati Diskon Sampai 15% untuk ‘Easter Brunch’ Bersama Keluarga di Grand Mercure Bali Seminyak
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah857
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota388
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi466
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah182
  • Lifestyle112
  • Nasional787
  • Olahraga75
  • Opini164
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik252
  • Uncategorized226
  • Video15

Berita Lainnya

Kombes Reza Chairul Akbar Sidiq Tunjukkan Wajah Baru Polantas Humanis di Sumatera Barat
BRI Region 6/Jakarta 1 melalui Branch Office Tanjung Priok Dukung Penyelenggaraan Johnny Andrean Award 2025 “Shine & Glow”
BRI Branch Office Rawamangun Gelar Kegiatan “Jumat Berkah” dengan Membagikan Makanan untuk Masyarakat Sekitar
BRI KCP Kalisari dan Kecamatan Pasar Rebo Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pemanfaatan AI

Berita Terkait

Opini

HMI : Pilar Peradaban dan Penjaga Masa Depan Bangsa

September 15, 2025
Opini

HMI Soroti Krisis HAM di Indonesia, Dorong Pemerintah Ambil Langkah Nyata

September 15, 2025
Opini

Demokrasi Tak Boleh Sepi dari Gagasan Segar Anak Muda

September 12, 2025
KhazanahOpini

Rakyat Gelisah, Rakyat Berharap: Suara dari Akar Rumput untuk Presiden

September 2, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?